Page 284 - Gabungan
P. 284
"Kakakmu sekarang jadi orang kaya, apakah dia sering
membantumu?" tanya Bai Wenhao.
"Kadang dia pura-pura baik, mengajakku main ke tempatnya,
bahkan menawarkanku kerja di kasino. Tapi aku tahu kakakku orang
yang sangat egois. Watak kami tidak cocok. Lagipula pemerintah
sudah mengumumkan akan menutup semua tempat perjudian mulai
1 April 1981 - tinggal setahun lagi. Begitu kasino 'Monaco' tutup,
kakak iparku Hendra Tang tidak tahu akan berbisnis apa. Dia tidak
mengerti apa-apa selain judi. Katanya ayahnya dulu kaya dari bisnis
tembakau, tapi Hendra Tang cuma bisa merokok, tidak tertarik sama
sekali berbisnis tembakau."
"Sekarang kamu kerja di mana?"
"Di apotek di Kota Ikan. Gajiku habis untuk sewa kamar dan makan,
hampir tidak ada tabungan. Gaji memang terlalu kecil," keluh Anna.
"Kakak iparku mengajakku kerja di 'Monaco'-nya. Tapi karena tinggal
setahun lagi, buat apa ikut terlibat? Tapi kali ini aku mau lihat dulu
baru memutuskan. Ada juga yang menyarankanku mencoba
peruntungan di tempat hiburan seperti klub malam, sauna, atau panti
pijat. Katanya kalau beruntung, mungkin bisa dapat jodoh yang baik."
"Apa? Mencari jodoh di tempat-tempat itu??" Bai Wenhao
memandang Anna dengan sedikit terkejut. "Laki-laki yang sering ke
sana kebanyakan hanya ingin bersenang-senang, mana mungkin
284

