Page 282 - Gabungan
P. 282
Duduk tenang, Wenhao masih gemetar mengingat kejadian tadi.
Baru sore saja sudah banyak kejadian tak terduga. Entah apa lagi
yang akan terjadi tengah malam nanti. "Sudah begini, jalani saja!"
pikirnya sambil mengantuk. Kepalanya bergoyang-goyang mengikuti
guncangan bus. Tak peduli bau rambut berminyak wanita tua di
sampingnya, dia perlahan tertidur.
Tak tahu berapa lama, Wenhao terbangun. Kaget, tangannya
ternyata menindih punggung seorang wanita yang tidur di
pangkuannya! Wanita itu memegang pergelangan tangannya erat-
erat. Dalam cahaya redup, Wenhao mengenali pakaian Anna Kristina,
pacar Edi. Ke mana perginya Edi dan wanita tua tadi?
Wenhao mengangkat tangan dari punggung wanita itu, ragu-ragu
menarik tangan yang lain karena takut membangunkannya. Dia
bukan tipe pria sembrono, tapi tetap saja tidak pantas seorang wanita
baru kenal tidur di pangkuannya.
Tiba-tiba bus mengerem keras. Wenhao cepat-cepat memegangi
Anna agar tidak jatuh. Gadis itu terbangun dan berterima kasih:
"Terima kasih sudah menahaniku, aku pasti jatuh keras kalau tidak!"
"Di mana pacarmu, Edi?" tanya Bai Wenhao sambil tersenyum.
"Pacar? Dia sudah turun sejak lama. Aku kesepian, jadi duduk
bersamamu," jawab Anna Kristina. "Jangan percaya omongan Edi.
Aku belum punya pacar yang tepat. Edi Budiman itu pacar kakak
282

