Page 281 - Gabungan
P. 281

sempat melihat jelas, si mata merah sudah mengambilnya dengan


            cepat.


                "OK!" si mata merah bersiul pelan dan turun dengan dua temannya.






                Semua  seperti  mimpi.  Wenhao  bingung  dari  mana  uang  itu.


            Mungkin copet di bus sebelumnya gagal dan sembunyiin uang curian


            di  sakunya.  Jika  saat  itu  dia  berteriak,  apa  yang  akan  terjadi?


            Pikirannya membuat bulu kuduknya berdiri.


                Takut ada lagi preman, Wenhao cepat-cepat turun. Kebetulan bus


            pertama mulai bergerak. Kondekturnya berteriak: "Masih ada tempat


            duduk! Cepat!"


                Wenhao  langsung  melompat  masuk.  Di  baris  depan,  sepasang


            kekasih  sedang  duduk.  Pria  itu  langsung  mengenali  Wenhao:

            "Wenhao! Penulis terkenal!"


                "Oh, Edi Budiman! Sudah 7-8 tahun tidak bertemu! Sekarang kerja


            apa?"


                "Jadi tentara!" jawab Edi. "Kau naik bus malam?"


                "Kenapa  tidak?"  jawab  Wenhao  sambil  tersenyum.  "Aku  belum


            pernah mencobanya..."


                Edi  memperkenalkan  pacarnya,  Anna  Kristina,  seorang  gadis


            cantik berkulit sawo matang. Wenhao dipindahkan ke baris keenam


            oleh kondektur. Di sana masih ada satu kursi kosong.

                                                           281
   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286