Page 537 - Gabungan
P. 537
buku cek, membuat si lelaki hitam gagal. Namun, si lelaki hitam tidak
berani membunuhnya—pasti atas perintah bosnya.
Wenxiong menyadari, dalam langkah selanjutnya, mereka harus
manfaatkan ketakutan lawan.
Pukul 5:30 sore, telepon berdering. Bai Bowen mengangkatnya
dengan gugup, sambil menekan tombol rekam.
"Tuan Bai, ini Lily!"
"Aku Bai Bowen," suaranya tegang.
"Tuan Bai, kemarin hanya salah paham. Nona Irama Shinta ingin
minta maaf langsung..."
Bai Bowen menutup mikrofon dengan tangan, panik.
"Bagaimana?"
"Bilang saja kakak sakit, tidak bisa datang," kata Wenxiong.
"Aku sakit, tidak bisa jalan," kata Bai Bowen ke telepon.
"Tidak apa! Suruh saja seseorang datang ke Taman Monumen jam
6, bawa kipas koran. Pilih: bawa 50 juta rupiah untuk tukar foto, atau
foto itu akan jadi berita mingguan. Terserah Tuan Bai!"
Lily menutup telepon.
Kepala Bai Bowen seperti dipukul palu. Dia terduduk lemas, masih
memegang gagang telepon.
Wenxiong memutar rekaman, lalu berkata:
"Ini sudah direncanakan. Kau yang masuk perangkap. Mereka
537

