Page 540 - Gabungan
P. 540
seorang pria duduk di bangku panjang di tengah taman. Bai
Wenxiong memperhatikan gadis kecil itu. Wajahnya bulat lucu, dua
kepang kecil dihiasi pita sutra, terlihat sangat lincah dan
menggemaskan. Bai Wenxiong menyadari bahwa meski gadis kecil
ini sudah diberi instruksi, ia masih bisa mengorek informasi darinya.
Dengan penuh minat, ia memegang tangan gadis kecil itu dan berkata:
"Pintar sekali! Adik kecil sudah sekolah?"
"Aku di TK besar, Paman!"
"Adik kenal orang itu?"
"Oh, tidak kenal!"
"Lalu kenapa dia memanggilmu?"
"Oh, Paman! Aku main bola sampai dekat paman itu, lalu dia bilang:
'Anak pintar, bisakah kamu panggilkan paman yang sedang mengipas
koran itu ke sini?' Aku langsung lari ke sini, Paman!" kata gadis kecil
itu.
"Adik kecil, tadi naik mobil apa ke sini bersama siapa?"
"Paman, tadi aku naik taksi bersama Mama."
"Anak pintar! Di mana mamamu? Tempat ini luas, jangan
sembarangan lari-lari. Kalau bertemu orang jahat, bagaimana? ... Aku
antar kamu ke mamamu..." kata Bai Wenxiong.
Mengikuti arah yang ditunjuk gadis kecil itu, Bai Wenxiong melihat
seorang wanita cantik berdiri tidak jauh. Sambil berjalan, Bai
540

