Page 545 - Gabungan
P. 545

"Tuan  Bai  berbicara  langsung  dan  menangani  masalah  dengan


            sangat baik, saya sangat mengagumi! Silakan simpan negatif dan foto


            ini. Ada dua foto cetakan lagi yang disimpan Irama Shinta, saya akan


            memintanya membakarnya. Tuan Bai tidak perlu khawatir!"


                Setelah berkata demikian, Johnny berdiri. Ia mengulurkan tangan


            untuk berpamitan:


                "Tuan Bai! Saya permisi dulu."


                "Hujan akan turun, Tuan Johnny, biar saya antar sebentar!" kata


            Bai Wenxiong.


                "Terima kasih, Tuan Bai! Saya bawa mobil sendiri," jawab Johnny.


                Bai  Wenxiong  menyaksikan  Johnny  pergi.  Hatinya  terasa  lebih


            lega. Seperti kata pepatah: "Hilang harta, tenang hati." Anggap saja


            cincin berlian kecil itu hadiah untuk kerabat, yang penting masalah

            selesai!


                Hujan deras mulai turun. Bai Wenxiong buru-buru lari ke mobilnya.


            Hasan Widodo sudah menunggu di sana dengan mobil.


                "Sudah selesai?" tanya Hasan Widodo.


                "Sudah. Terima kasih, Pak Hasan!" kata Bai Wenxiong.


                Hasan Widodo pergi lebih dulu. Bai Wenxiong masuk ke mobilnya.


            Di balik tirai hujan, ia melihat sepeda motor yang membawa seorang


            pria, wanita, dan seorang anak.


                Bai  Wenxiong  mengemudi  ke  rumah  Bai  Bowen.  Bai  Bowen

                                                           545
   540   541   542   543   544   545   546   547   548   549   550