Page 55 - Gabungan
P. 55

Tenggara.  Lalu  lahirlah  adik  perempuanku  dan  adik  laki-lakiku.


            Berkali-kali  dirampok,  mengalami  kebakaran,  banjir,  ayah  jatuh


            bangun. Dari lima saudaraku, hanya aku dan adik Wenxiong yang


            sedikit banyak terbantu oleh lingkungan, tidak bisa dijadikan contoh.


            Kakakku  Bowen,  adik  perempuanku  Wenying,  dan  adik  laki-lakiku


            Wenhao,  semuanya  membangun  usaha  mereka  sendiri  hanya


            dengan kedua tangan."


                "Sedikit  demi  sedikit,  lama-lama  menjadi  bukit.  Setiap  orang


            sukses punya pengalaman uniknya sendiri," gumam Su Wenbin.


                Bai Zhongwu memandang insinyur muda di hadapannya, berpikir


            dalam hati: Dialah yang benar-benar punya masa depan cerah!


                Istri Bai Zhongwu, Tanaka Sachiko, seorang wanita Jepang yang


            cantik,  berkulit  putih,  dan  montok,  tanpa  disadari  telah  berada  di

            belakang  mereka,  mendengarkan  dengan  tenang  obrolan  seru


            mereka. Seperti pepatah, "Minum bersama sahabat seribu gelas pun


            terasa kurang, bicara tak cocok setengah kalimat pun terasa banyak,"


            mereka  berdua  benar-benar  punya  topik  yang  tak  ada  habisnya!


            Sachiko tidak berani mengganggu, menunggu hingga obrolan mereka


            mencapai jeda, baru berkata lembut:


                "Bagaimana, makan dulu, yuk?"


                "Nyonya Bai, silakan duduk!" Su Wenbin berdiri dengan sopan.


                "Baik!" kata Bai Zhongwu.

                                                            55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60