Page 575 - Gabungan
P. 575
"Sempurna! Tinggal saja di sini, temani aku. Aku yang
menanggungmu! Butuh uang, tinggal minta! Asal kau bisa memberiku
kebahagiaan," kata si pirang girang.
Zhou Zijian mempertimbangkan tawaran ini. "Aku baru kembali
dari Hong Kong, belum paham situasi di sini. Tinggal di tempat mewah
ini sambil hidup dari wanita juga tidak buruk. Lagipula dia pasti kaya
raya—darimana sumber uangnya? Di mana disimpan? Perlu diselidiki.
Kalau memang sudah berniat 'bertobat', tidak ada salahnya jadi
'buddha besar' dengan harta ini! Kebetulan langka ini pasti pertanda
langit mendukung!"
Maka ia pun menerima tawaran si pirang.
Tiga bulan berlalu dalam kehidupan mesum mereka. Suatu sore,
bel pintu berbunyi. Melalui celah gorden, Zhou Zijian melihat dua
orang di pagar—langsung keringat dingin mengucur. Di luar ada
Stevenson si gendut dan seorang pria botak.
"Tidak sempat kabur. Kalau berkelahi, aku bukan tandingan
Stevenson. Harus bagaimana?" Dalam hitungan detik, muncul ide
brilian. Zhou Zijian segera membisikkan rencana pada si pirang
setelah menjelaskan situasi genting ini.
Wanita itu dalam hati senang, tapi pura-pura malu:
"Aduh, tidak mau! Memalukan!"
Zhou Zijian mencium pipinya dan mendorongnya ke pintu. Setelah
575

