Page 574 - Gabungan
P. 574

"Jangan  banyak  tanya!"  Wanita  itu  pura-pura  marah,  menutup


            mulut Zhou Zijian, lalu merebahkan diri di pangkuannya.


                Zhou Zijian tiba-tiba merasa tenggorokannya gatal, dadanya sesak,


            seluruh tubuhnya panas. Matanya mulai berkunang-kunang. Nafsu


            membara  dalam  hatinya.  Wajah  wanita  pirang  itu  terlihat  semakin


            cantik, muda, dan menggoda di depannya. Tangannya tanpa sadar


            mulai meraba tubuh si pirang.


                Melihat  "bumbu"  sudah  pas,  wanita  itu  menunjuk  hidung  Zhou


            Zijian sambil tertawa:


                "Dasar lelaki tak berguna! Baru segelas anggur sudah mabuk. Ayo,


            tidur sebentar di kamar!"


                Dia membimbing Zhou Zijian ke kamar tidur dan mengunci pintu.


                Ketika keluar, Zhou Zijian sudah mandi air dingin dan lebih sadar.

            Duduk  di  sofa,  ia  menatap  wanita  pirang  itu  sambil  merenungkan


            kejadian tadi.


                Wanita  itu  memandangi  pemuda  di  sofanya  dengan  mata


            berbinar—tampan, kekar, tahan banting. Setengah tahun berburu pria,


            inilah  mangsa  terbaiknya.  "Hidup  setahun  dengannya  lebih  baik


            daripada sepuluh tahun dengan suamiku yang tua." Dalam hati dia


            merencanakan cara mempertahankan Zhou Zijian:


                "Kau kerja di mana?"


                "Aku baru dari pulau luar, belum dapat pekerjaan."

                                                           574
   569   570   571   572   573   574   575   576   577   578   579