Page 571 - Gabungan
P. 571

Jadi ketika Zhou Zijian minta bergabung, mereka langsung setuju.


                "Pria sejati harus bisa menundukkan kepala saat diperlukan." Zhou


            Zijian mengagumi Han Xin yang rela merangkak di bawah kaki musuh


            demi ambisi. "Penderitaan hari ini adalah tangga kesuksesan besok."


                Selama setahun lebih di Hong Kong, Zhou Zijian mengikuti John


            dan  Stevenson  melalui  berbagai  situasi  berbahaya.  Begitu  punya


            uang, ia langsung menghabiskan di bar dan pelacuran, sementara


            Lani dan anaknya hidup pas-pasan.


                Ia sering memukuli Lani dan mengancam:


                "Kau selalu bilang suamimu tidak mati dimakan harimau. Anggap


            saja benar—apa kau pikir dia masih menantimu? Pria seperti dia bisa


            dapat  sepuluh  gadis  seperti  kau  dalam  semalam!  Mau  kembali  ke


            Nanyang? Bisa! Tapi pikirkan—kalau Tuan Bai sudah menikah lagi,

            apa  dia  masih  mau  menerimamu? Atau  bahkan  jika  mau,  apakah


            istrinya  yang  baru  akan  menerimamu?  Kau  tahu  ilmu  hitam  di


            Nanyang kuat—nanti kau kena santet, hidup tak mati pun tak bisa!


            Aku selalu memikirkanmu, tapi kau balas budi dengan kejahatan!"


                Zhou  Zijian  menganggap  Lani  yang  polos  mudah  dikendalikan


            seperti adonan. Tantangan sebenarnya justru John dan Stevenson—


            di  hadapan  mereka,  ia  hanya  budak.  Suatu  kali,  saat  transaksi


            narkoba senilai HK$700.000, Zhou Zijian melihat kesempatan. Ketika


            tahu pihak lawan datang empat orang (bukan dua seperti janji), ia

                                                           571
   566   567   568   569   570   571   572   573   574   575   576