Page 576 - Gabungan
P. 576
tiga bulan, si pirang sudah tergila-gila padanya dan mau menuruti
semua perintahnya. Apalagi rencana ini justru menguntungkannya.
Dengan senyum manis, wanita pirang membuka pintu. Melalui
pagar besi, dia melihat dua pria.
"Siapa yang Tuan-tuan cari?"
"Apakah Tuan Zhou tinggal di sini?" Stevenson melotot ke dada si
pirang.
"Ya," jawab wanita itu tenang.
"Aku teman lama Tuan Zhou, Stevenon."
Si pirang membuka pagar hanya untuk Stevenson, meninggalkan
si botak di luar. Masuk ke ruang tamu, Stevenson senang melihat
gorden tertutup rapat—"Jangan-jangan dapat rejeki nomplok?"
Persis seperti saat menjebak Zhou Zijian dulu, wanita itu
menyuguhkan anggur spesial. Dengan puas ia melihat Stevenson
meneguk habis. "Setelah minuman ini, bahkan Buddha pun akan
bernafsu. Ayo kita lihat sampai di mana kemampuan si gendut ini!"
Stevenson yang gemuk menatap langsung ke dada wanita pirang
itu, wajahnya memerah. Perlahan-lahan, ia mendekati wanita pirang
itu. Wanita pirang itu berkata dengan suara lembut:
"Tuan Zhou pergi ke luar kota, baru akan pulang larut malam nanti.
Bisakah kau menunggunya?"
"Bisa! Bisa! Tidak masalah!" Stevenson semakin mendekat,
576

