Page 76 - E-Modul Sel (PBL) - Linda Safitri
P. 76
4. Ribosom
Ribosom berbentuk butiran kecil dengan diameter sekitar antara 20-22
nm. Sel -sel tertentu dengan laju sintesis protein yang tinggi (misalnya sel
hati) akan memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak hingga mencapai
jutaan ribosom. Ribosom ditemukan baik pada sel prokariotik maupun sel
eukariotik. Ribosom tersusun atas subunit kecil dan subunit besar. Secara
biokimiawi, ribosom terdiri atas ribosomal RNA (rRNA), yaitu sekitar 60% dari
berat ribosom dan bagian sisanya adalah protein struktural.
Ribosom dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
Ribosom bebas, tersuspensi di dalam sitosol. Ribosom bebas menyintesis
protein yang akan berfungsi di dalam sitosol, seperti enzim metabolisme.
Ribosom terikat, menempel pada retikulum endoplasma (RE). Ribosom
terikat menyintesis protein yang akan dimasukkan ke dalam membran RE,
sekresi protein, serta pembungkusan pada organel tertentu seperti
lisosom.
Sintesis protein adalah proses pencetakan protein di dalam sel. Protein
merupakan senyawa yang tersusun dari polimer-polimer yang dihubungkan
dengan ikatan peptida. Sifat protein sebagai pengendali dan zat
pembangun makhluk hidup ditentukan oleh jumlah, jenis, dan urutan asam
amino yang menyusunnya. Jenis dan urutan asam amino ditentukan oleh DNA
(deoxyribonucleic acid). Sintesis protein bertujuan pembentukan sifat
struktural, fungsional, serta reproduksi dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan sel. Di dalam tubuh, sintesis protein bermanfaat untuk
menghasilkan hormon, enzim, antibodi, sumber energi, serta pembentukan
dan perbaikan sel-sel atau jaringan tubuh.
Sumber : https://id.pinterest.com/
Gambar : Sitoplasma
E-Modul Berbasis PBL Materi Sel Kelas XI SMA/MA 60