Page 11 - Tugas Filsafat Manusia
P. 11
ilmu-ilmu khusus dalam menangani akibat yang ditimbulkan ilmu dalam
penerapannya.
Adanya krisis eksternal ilmu khusus, ketidakmampuan ilmu dalam
memanfaatkan peluang untuk membuat hidup lebih bermakna. Kritik
terhadap positivisme, keengganan dan ketidakmampuan ilmu-ilmu positif
dalam mempertimbangkan masalah nilai dan makna. Ilmu positif terpaku
pada fakta-fakta positif dan kuantitatif. Perang dunia pertama menjadi acuan
pembenaran kritik Huserrl. Kritik terhadap naturalisme (fisik), menolak
pengalaman subjektif dan psikis, contohnya, behavioristik. Kembali pada
dasar, akar dan sumber awal yang ‘benar’, kepada realitas sendiri yaitu
realitas yang objektif, yang mana dominasi subjek dalam memberi bentuk
dan nilai pada objek. Subjek yang dimaksud adalah subjek transendental,
bebas dari segala macam prasangka. Langkah metodis untuk meminimalisir
prasangka dengan metode reduksi.
F. Manusia dalam Pandangan Strukturalis
Strukturalisme adalah satu pemikiran bahwa manusia sangat
dipengaruhi oleh sistem dalam lingkungannya. Sosiologi, antropologi,
psikologi, psikoanalisis , teori sastra dan arsitektur. Strukturalis mulai lahir
di abad 19 – sampai sekarang. Alison Assiter, ada empat ide umum
mengenai strukturalisme sebagai bentuk ‘kecenderungan intelektual’.
Pertama,struktur menentukan posisi setiap elemen dari keseluruhan. Kedua,
kaum strukturalis percaya bahwa setiap sistem memiliki struktur. Ketiga,
kaum strukturalis tertarik pada ‘struktural’ hukum yang berhubungan
dengan hidup berdampingan bukan perubahan. Empat, struktur merupakan
‘hal nyata’ yang terletak di bawah permukaan atau memiliki makna tersirat.
oposisi biner pada struktur kesadaran manusia yang membentuk
transformasi antara struktur nirsadar (unconsciouss structure) dalam pikiran
manusia yang memepengaruhi struktur permukaan. oposisi biner adalah 'the
essence of sense making': struktur yang mengatur sistem pemaknaan kita
terhadap budaya dan dunia tempat kita hidup.
9

