Page 18 - MATERI FLIPBUILDER PERPAJAKAN-1
P. 18
CONTOH PENGHITUNGAN PPh PASAL 22
Contoh 1
a. PT. Perdana adalah importir barang-barang elektronika. PT. Perdana memiliki API. Pada Mei
2016 melakukan impor barang dari Jepang dengan harga faktur USD100.000. Biaya asuransi
dan biaya angkut pengapalan barang dari Jepang ke dalam daerah pabean (Indonesia)
masing-masing sebesar 0,5% dan 10% dari harga faktur. Biaya tersebut dibayar oleh PT.
Perdana. Tarif bea masuk 10% dari CIF. Kurs ditetapkan oleh Menteri Keuangan pada saat itu
adalah USD1 = Rp11.500. Hitung PPh Pasal 22 yang harus dibayar oleh PT. Perdana.
Jawab :
PPh Pasal 22 dihitung sebagai berikut:
1) Menentukan nilai impor
- Harga faktur (Cost) USD100.000
- Biaya Asuransi (Insurance): 0,5% x USD100.000 USD 500
- Biaya angkut (Freight): 10% x USD100.000 USD 10.000
CIF (Cost, Insurance, Freight) USD110.500
Bea masuk: 10% x USD110.500 USD 11.050
Nilai impor USD121.550
Nilai impor (dalam rupiah): USD121.550 x Rp11.500 Rp1.397.825.000
2) Menghitung PPh Pasal 22 Impor
2,5% x Rp1.397.825.000 Rp34.945.625
Jika importir yang bersangkutan tidak mempunyai API, besarnya PPh Pasal 22 adalah:
7,5% x Rp1.397.825.000 Rp104.836.875
b. PT. Ananda pada Juni 2016 melakukan impor kedelai dari Amerika Serikat senilai USD30.000.
Biaya asuransi dan angkut barang dari Amerika ke Indonesia masing-masing sebesar 0,5% dari
harga faktur. Tarif bea masuk sebsar 15% dari CIF. Kurs yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan saat itu adalah USD1 = Rp11.000. Hitung PPh Pasal 22 yang harus dibayar oleh PT.
Ananda.
Jawab :
1) Menentukan nilai impor
- Harga faktur (Cost) USD 30.000
- Biaya asuransi (Insurance): 0,5% x USD30.000 USD 150
- Biaya angkut (Freight) USD 4.500
CIF (Cost, Insurance, Freight) USD 34.650
Bea masuk: 15% x USD34.650 USD 5.197,50
Nilai impor USD 39.847,50
18