Page 16 - flipbook pencernaan
P. 16
3. Lemak
Lemak termasuk ke dalam lipid merupakan senyawa organik penghasil energi terbesar
tubuh. Lipid adalah cadangan energi kedua setelah karbohidrat. Lipid juga berfungsi sebagai
pelindung tubuh dari suhu rendah (insulator), pelindung organ-organ tubuh (bantalan lemak)
serta pelarut vitamin A, D, E dan K. Lipid tersusun dari unsur karbon (C), hidrogen (H) dan
oksigen (O) yang sifatnya sukar larut dalam air (hidrofobik). Lipid dalam bentuk lemak
tersusun atas tiga molekul asam lemak dan satu molekul gliserol. Setiap unit gliserol
bergabung dengan tiga buah asam lemak membentuk satu unit trigiliserida. Sebagian besar
trigiliserida berasal dari makanan. Lemak jika tidak digunakan untuk menghasilkan energi,
maka akan disimpan dalam jaringan adiposa. Jaringan adiposa berada pada lapisan bawah
kulit, lapisan lemak di perut dan otot. Ketika tubuh membutuhkan lebih banyak energi, jaringan
adiposa akan memecah trigliserida dan melepaskan gliserol serta lemak ke sirkulasi darah.
Berdasarkan jumlah ikatan kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Lemak tidak jenuh memiliki ikatan rangkap pada rantai karbon asam lemaknya dan
sangat baik bagi kesehatan tubuh. Contohnya ikan, minyak zaitun, minyak sayur, kemiri,
buah alpukat, kacang almond dan kacang tanah.
b. Lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap pada rantai karbon asam lemaknya dan
umumnya mudah padat pada suhu rendah serta baik bagi kesehatan tubuh namun sangat
berbahaya jika berlebihan. Contohnya mentega, keju, daging, es krim, minyak kelapa dan
minyak kelapa sawit.
c. Lemak trans sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh karena berasal dari hidrogenasi
sebagian (pemanasan suhu tinggi) dari asam lemak tidak jenuh. Contohnya makanan
cepat saji seperti aneka gorengan dan junkfood
(a) (b) (c)
Gambar 3. Makanan yang mengandung (a) Lemak tidak jenuh, (b) Lemak jenuh dan (c)
Lemak trans
(Sumber: www.Kompas.com, 2020)
4. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit namun
dapat berfungsi untuk memperlancar proses metabolisme tubuh, pertumbuhan dan memacu
bekerjanya suatu enzim. Sebagian besar vitamin tidak dapat dibentuk oleh sel tubuh sehingga
diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Vitamin D dapat dibentuk sendiri melalui perubahan
provitamin D menjadi vitamin D yang terjadi dalam jaringan kulit dengan bantuan cukup sinar
matahari. Kekurangan vitamin dapat mengakibatkan penyakit kekurangan vitamin (defisiensi)
yang disebut avitaminosis.
E-BOOK INTERAKTIF SISTEM PENCERNAAN MANUSIA BIOLOGI KELAS XI SMA/MA 6