Page 11 - Rev.2 E Modul Sistem pencernaan KB 1-3 setelah revisi (bismillah terakhir)
P. 11
Mengkonsumsi makan dan minum yang halal dan thoyyib (baik) adalah salah satu cara yang
dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh yang merupakan sebuah kewajiban bagi setiap manusia,
apalagi bagi seorang muslim. Makanan yang halal dan thoyyib artinya makanan dan minuman
yang diizinkan untuk dikonsumsi menurut Islam, menurut jenis makanan dan cara
memperolehnya. Halal dalam pemahaman fuqaha adalah halal dari segi zatnya dan prosesnya.
Disebut thoyyib juga jika makanan tersebut aman, baik, dan tidak menimbulkan masalah apapun
jika dikonsumsi, baik jangka pendek maupun jangka panjang dan dapat memberi manfaat bagi
tubuh. Sesuai dengan firman Allah SWT pada penggalan Q.S. Al-Baqarah [2]:168 yang
menyatakan:
ً ٰ َ ْ ُ ُ َ
ً َ َ ْ َّ ْ ُ َّ َ ُّ ٰٓ
ۖبيط اللح ضرالا ىف ا ِمِ اولك سانلا اهياي
ا
ِ
ِ ِ
Artinya:
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi.
Dalam buku Tafsir Ilmi: Makanan dan Minuman Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains
(Lanjnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Kemenag RI : 2013) menjelaskan
bahwa:
“Ayat tersebut menunjukan bahwa manusia harus memilih makanan yang halal dan baik
(tayyib). Pada hakikatnya semua makanan adalah halal kecuali yang dilarang oleh Al-Qur’an arau
hadits. Adapun kriteria baik (tayyib) terkait dengan kebutuhan fisik manusia, seperti kebutuhan
energi dan kesehatan. Makanan yang baik adalah makanan yang memberikan cukup energi
(kalori) dan mampu menjaga kesehatan dan pertumbuhan, serta tidak menimbulkan penyakit
dalam jangka pendek maupun jangka panjang”.
Adapun ketentuan makan dan minum yang cukup juga dijelaskan dalam Q.S Al-A’raf [7]:31 yang
menyatakan:
َ ْ ْ ُ ْ ُّ ُ َ ٗ َّ ْ ُ ْ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ َّ
َ
ࣖ ني ِ فرسملا ب ِ حي ال هنا ۚاوفرست الو اوبرشاو اولكو
ِ
ِ
ِ
Artinya:
“…makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan…”
11