Page 34 - Rev.2 E Modul Sistem pencernaan KB 1-3 setelah revisi (bismillah terakhir)
P. 34
b. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran sempit berbentuk pipa dengan
panjang ±25 cm yang berfungsi sebagai jalannya bolus (gumpalan makanan) dari mulut
menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk
menjaga agar bolus menjadi basah dan licin sehingga mudah ditelan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis.
Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan
mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis
kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 12 berikut.
Gambar 12. Gerakan peristaltik
Sumber: https://images.app.goo.gl/B1UfgvX1VeMwbM5a9
c. Lambung (Ventrikulus)
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari
tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan
bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung
kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya
34