Page 27 - EBOOK PATU_KELOMPOK 5
P. 27
FAKULTAS
PETERNAKAN
2025
Manajemen Pengendalian Penyakit
Peranan itik manila dalam penyediaan protein hewani bagi masyarakat luas
belum seperti ayam buras dan itik petelur, meskipun di beberapa negara
ternak ini sudah terbukti dapat memberikan andil yang besar dalam
perkembangan perunggasan (Stevens dan Sauveur, 1985; Tai, 1985). Pada
umumnya peternak memelihara itik manila di pedesaan bertujuan untuk
menghasilkan daging disamping sebagai tabungan serta kesenangan
(Widodo et al., 1992; Basuno dan Abdelsamie, 1986), dan digunakan dalam
penetasan telur-telur itik (Blakely dan Bade,1998; Srigandono, 2000).
Pengendalian penyakit pada itik Manila merupakan hal penting yang harus
dilakukan untuk menjaga kesehatan dan produktivitas ternak. Langkah
pertama yang paling efektif adalah pencegahan, yang meliputi penerapan
sanitasi dan kebersihan kandang secara rutin, seperti membersihkan
kandang, mengganti air minum setiap hari, dan memastikan ventilasi yang
baik agar kandang tidak lembap. Selain itu, pemberian vaksin sesuai jadwal
sangat penting untuk mencegah penyakit menular seperti kolera itik dan
Newcastle Disease. Upaya biosekuriti juga perlu dilakukan dengan
membatasi akses orang luar ke dalam kandang, menyemprotkan
desinfektan di area masuk, serta mengarantina itik baru sebelum
dicampurkan dengan kelompok utama.
Penyakit yang umum menyerang itik Manila antara lain kolera itik, cacar itik,
Newcastle Disease (ND), dan serangan parasit seperti cacing atau kutu.
Masing-masing penyakit memiliki gejala, pencegahan, dan penanganan
tersendiri. Misalnya, kolera ditandai dengan lesu dan diare hijau serta dapat
dicegah melalui vaksinasi dan sanitasi; sementara ND belum memiliki obat
dan hanya bisa dicegah dengan vaksinasi rutin. Oleh karena itu,
pemeliharaan yang baik, pengawasan kesehatan secara berkala, serta
pengelolaan manajemen yang tepat menjadi kunci utama dalam
pengendalian penyakit pada itik Manila.
27

