Page 44 - e-LKM Multikultural
P. 44
Masyarakat multikultural sudah menjadi ciri khas bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. Kemajemukan bangsa
dapat dilihat dari segi agama, bahasa daerah, etnis, geografis
dan budayanya. Kemajemukan bangsa Indonesia menurut
Nasikum (2007) dapat dilihat dari dua hal, yakni secara
horizontal yaitu adanya kesatuan-kesatuan sosial yang
berdasarkan suku bangsa, agama, adat, serta kedaerahan yang
berbeda.
Sedangkan secara vertikal ditandai dengan adanya
perbedaan-perbedaan antara golongan atas dan bawah.
Kemajemukan masyarakat yang ada di Indonesia adalah suatu
kemajemukan yang harus diterima. Artinya Indonesia sebagai
masyarakat yang multkultural berkomitmen kuat merawat
keragaman dan tidak mentolerir segala bentuk tindakan yang
dapat menghancurkan tatanan masyarakat majemuk.
Kehidupan masyarakat multikultural tidak dapat dihindari
adanya paham-paham yang di dasarkan pda etnosentrisme
(sikap menilai kebudayaan suku lain dengan menggunakan
patokan yang berlaku di suku sendiri) dan primodialisme
(memprioritaskan orang-orang yang memiliki latar belakang suku
bangsa, agama, ras yang sama).
Dalam meminimalisir keadaan yang ditimbulkan oleh adanya
keanekaragaman, setiap masyarakat harus mampu bersikap
kritis demi tercapainya integrasi sosial. Adanya ontegrasi dapat
tercipta keadaan yang harmonis dalam kehidupan masyarakat.
Sikap kritis yang dimaksudkan adalah sikap dimana kita mampu
menghormati segala perbedaan budaya, suku bangsa,
kepribadian, dan ras.
44