Page 81 - LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERINTEGRASI ETNOSAINS
P. 81
b). Mengembangkan sikap kinerja ilmiah, sikap jujur, disiplin,
rasa ingin tahu, dan tanggung jawab.
C. LANDASAN TEORI
Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
hilangnya fungsi kontrol sel terhadap regulasi siklus hidup sehingga sel
tidak dapat berpoliferasi secara normal. Pertumbuhan sel yang tidak
normal ini akan menyerang jaringan biologis sekitarnya serta mampu
bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau
sistem limfatik sehingga menyebabkan kematian (Farida, et al., 2010).
Secara teoritis, timbulnya sel kanker umumnya terjadi oleh senyawa-
senyawa karsinogenik yang berinteraksi dengan DNA sehingga terjadi
mutasi. Senyawa-senyawa tersebut membentuk senyawa intermediet
menghasilkan alkilasi DNA yang menyebabkan kesalahan pasangan
basa DNA. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan urutan
basa atau terjadi kesalahan pembacaan informasi genetik dan
mengakibatkan terjadinya mutasi. Mutasi DNA dapat memicu
perkembangan neoplastik yang menghasilkan sel tumor atau kanker
(Jagetia, et al., 2 006).
Proses pembentukan kanker terdiri atas empat tahap. Tahapan
pertama adalah inisiasi, yaitu tahapan terjadinya perusakan DNA atau
mutasi yang mengatur penggandaan sel. Tahapan kedua adalah
promosi, yaitu tahap peningkatan penggandaan sel abnormal akibat
proses inisiasi. Munculnya sel-sel kanker yang diikuti perubahan genetik
menandai perkembangan tahapan yang 15 ketiga yaitu tahap progresi.
Tahap an terakhir ialah metatasis, yaitu tahapan sel kanker melakukan
ekspansi ke jaringan pembuluh darah lain. Sel e kspansif akan
membentuk kanker sekunder di jaringan yang ditulari (Ren, et al., 2003).
Pengobatan kanker umumnya menggabungkan pembedahan
dan radiasi dengan pengobatan kemoterapi. Kemoterapi merupakan
pengobatan kanker menggunakan suatu obat sitostatika yang merusak
sel kanker. Beberapa obat sitostatika yang sudah digunakan sebagai
agen kemoterapi ialah taksol, bleomisin, 5-flurourasil, klorambusil,
tiotepa, serta alkaloid indol seperti vinblastin dan vinkristin. Obat
sitostatika bekerja dengan mempengaruhi metabolisme asam nukleat
terutama DNA atau biosintesis protein. Hal inilah yang menyebabkan
obat sitostatika bekerja tidak selektif karena bersifat toksik baik pada
sel kanker maupun sel normal, terutama sel normal yang kecepatan
68 | Buku Lembar Kerja Mahasiswa Kegiatan
68 | BUKU LEMBAR KERJA MAHASISWA