Page 7 - TUGAS2_RUDY S P
P. 7
maksud membela rakyat yang tertindas ini. Ketika penderitaan itu sudah
tidak tertahankan lagi, rakyat Maluku mengangkat senjata untuk
membebaskan diri dari penjajah.
Perlawananan mula-mula berkobar di Saparua dan kemudian
menjalar ke tempat-tempat lain. Thomas Matulesi diangkat menjadi
pimpinan perlawanan dengan gelar Kapitan Pattimura.
Di bawah pimpinannya rakyat Saparua berhasil merebut benteng
Belanda Duurstede pada tanggal 16 Mei 1817. Semua tantara Belanda yang
ada di dalam benteng itu termasuk Residen Van Den Berg tewas.
Dalam pertempuran dan pengangkatan dirinya sebagai kapiten
Pattimura mengeluarkan pernyataan sebagai berikut:
“Setelah mendengar keluh -kesah rakyat bahwa Residen Van Den
Berg telah memperlakukan kita dengan tidak adil, dengan tidak
mengindahkan hak-hak mereka yang suci, maka selaku Kapiten dari
saudara-saudara sekalian rakyat Honimua, Haruku, Nusa Laut, Ambon,
Seram dan seluruh rakyat Maluku, saya mengatakan pada hari ini bahwa
kita telah Bersatu dan tidak akan tunduk lagi kepada pemerintah Belanda
dan Residennya. Demi Allah Yang Maha Adil, kita menyatakan bahwa kita
tidak terikat lagi kepada pemerintah Belanda, semua pembesar Belanda dan
kaki tangannya adalah musuh kita. Semua penjajah akan kita hancurkan
berdasarkan keyakinan, bahwa kita menentang kaelaliman dan membela
keadilan dan kebenaran.
Semangat untuk membela kebenaran dan keadilan serta perjuangan
mengusir penjajah Belanda, cermin dalam pernyataan kepada seluruh rakyat
itu. Perjuangan Pattimura dan rakyat Maluku sangat mengkhawatirkan
Belanda.
Ajakan Belanda untuk berunding itu merupakan taktik Belanda
untuk mengatur siasat dan menangkap Pattimura apabila perundingan gagal.
Berdasarkan pengalaman, maka Pattimura menolak semua ajakan
perundingan. Ia menyatakan lebih suka bertempur.
4