Page 11 - TUGAS2_RUDY S P
P. 11
Belanda. Pajak yang tinggi dan kerja paksa atau rodi dilakukan untuk
kepentingan Belanda. Semuanya itu merisaukan hati Pangeran Diponegoro.
Suatu hari Pangeran Diponegoro dipanggil oleh ayahnya. Pada
waktu itu ayahnya mengharap agar Pangeran Diponegoro bersedia menjadi
Putera Mahkota, agar kelak dapat menggantikan ayahnya sebagai seorang
raja.
Dengan rasa hormat terhadap ayahnya, Pangeran Diponegoro
menolak tawaran itu. Pangeran Diponegoro menjelaskan tantang
penolakannya, bahwa martabat dan hak itu lebih berharga daripada
kedudukan. Selama ini penjajah masih ikut mencampuri urusan dalam
kerajaan, yang tidak menghargai martabat dan hak manusia. Mendengar
jawaban yang demikian hati Sultan sangat terharu.
Tawaran harta atau daerah yang mungkin ia ingini juga ditolak.
Pangeran Diponegoro hanya memilih ingin membebaskan bangsa dan tanah
air dari penjajah.
Kedudukan sebagai raja digantikan oleh adiknya yang waktu itu
masih kecil. Pelaksanaan pemerintahan terletak di tangan Patih Danurejo
yang setia terhadap Belanda. Semua peraturan berasal dari Belanda,
sehingga merugikan Sultan dan rakyat. Rakyat dibebani bermacam-macam
pajak, bea, kerja paksa atau rodi di perkebunan Belanda.
Penderitaan demi penderitaan rakyat yang menyayat hati
menambah kemarahan Pangeran Diponegoro. Untuk menghadapi Belanda,
Pangeran Diponegoro menyusun kekuatan dengan melatih keprajuritan,
mempergunakan senjata, memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
Selain itu rakyat juga diberi bimbingan ilmu pengetahuan tentang
agama, ilmu pengetahuan bermasyarakat, sikap saling menghormati, saling
tolong, harga menghargai, bahkan contoh dengan perbuatan. Dengan cara
demikian pemgikut Pangeran Diponegoro semakin banyak.
Belanda merasa khawatir terhadap pengaruh Pangeran Diponegoro
yang begitu besar. Belanda berupaya secepatnya dapat menangkap Pangeran
8