Page 30 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam, dan Tuhan
P. 30
untuk indra lain. Pada kayu terdapat sejenis phytoncide bernama Lim-
onene yang juga dapat dirasakan ketika Anda mencium kulit jeruk dan
memiliki aroma lemon seperti jeruk bali. Pada konsentrasi 10 μL/30
L, limonene yang dipancarkan dari posisi sekitar 15 cm di bawah hi-
dung akan memberikan rasa nyaman dan menenangkan. Riset mene-
mukan tekanan darah yang mulai menurun setelah 20 detik sejak di-
mulainya inhalasi; penurunan ini mencapai level signifikan pada 33–44
detik. Para peneliti ini menghirup limonene untuk memberikan rasa
nyaman dan menenangkan serta menekan aktivitas saraf simpatik. Ba-
han kimia dari kayu seperti ini disebut oleh Eva Selhub (2012) sebagai
vitamin G, Greenspace. Vitamin G ini mengilhami terapi-terapi hutan,
seperti Shinrin Yoku di Jepang dan terapi Kneipp di Jerman.
3. Neurosains dan Gastroenterologi (Ilmu Saluran Cerna)
Adalah dua bidang yang digabung menjadi neurogastroenterologi untuk
mempelajari apa yang disebut ‘Otak Kedua’. Meskipun otak kedua ini
tidak memiliki kemampuan berpikir, seperti fungsi eksekutif otak perta-
ma, ia memengaruhi otak pertama hampir dalam semua hal. Makanan
dan mikrobiota—sering diistilahkan Gut-Brain Connection—menjadi
bahan kajian pelbagai bidang karena pengaruh besar dari kedua hal
ini terhadap kesehatan dan penyakit, terlebih kesehatan otak manusia.
Bidang ini telah menghasilkan terapi revolusioner, misalnya rekayasa
mikrobiota untuk mengobati penyakit mental seperti autisme dan de-
presi, penyakit fisik seperti Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD)
atau teknik transplantasi tinja untuk mengobati penyakit infeksi Clos-
tridium difficile berulang.
Pendekatan I untuk bidang ini juga menghasilkan kajian lain, se-
perti Gastrofisika yang mempelajari faktor-faktor fisik yang memen-
garuhi pengalaman multisensori ketika seseorang sedang makan atau
minum, misalnya bagaimana warna, bau, taktil, cahaya lampu, ben- Buku ini tidak diperjualbelikan.
tuk wadah, dan musik memengaruhi proses makan dan kesukaan akan
makanan. Bidang ini mendalami persepsi manusia terhadap makanan
dan implikasinya terhadap pelbagai hal terkait makanan. Salah satu
yang diulas bidang ini adalah feno mena mukbang, suatu perilaku voy-
euristik (mengintip), di mana subjek yang sedang makan melakukan
Pendahuluan 11