Page 32 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam, dan Tuhan
P. 32

Kecerdasan Biofilia dan Neuroscience for Life
              (NfL)
              Apa yang saya tulis dalam buku ini adalah rangkaian dari pengem-
              bangan (lagi) konsep biofilia yang pertama kali disebut oleh psikolog
              Amerika kelahiran Jerman, Erich Fromm, dalam bukunya The Anatomy
              of Human Destructiveness (1973, 365).  Saya mengambil ide biofilia
                                               16
              dari Fromm untuk mengembangkan apa yang saya sebut neuroscience
              for life (NfL). Perkembangan ilmu otak dan teknologi telah memung-
              kinkan mempelajari efek langsung dan rinci dari pelbagai fenomena di
              otak dalam hubungannya dengan manusia, alam, dan arsitektur (ba-
              ngunan). Temuan tentang sifat lentur otak atau neuroplastisitas men-
              dukung adanya hubungan saling memengaruhi antara elemen ekster-
              nal dan elemen internal dengan otak dan perilaku manusia.
                  Psikolog Erich Fromm dikenal sebagai pengikut  aliran psiko-
              analisis,  tetapi  dengan  warna  yang  lebih  manusiawi.  Kekhawatiran-
              nya tentang kondisi kejiwaan manusia yang buruk, yang disebutnya
              sebagai sifat agresif, telah membawanya pada satu pikiran untuk men-
              cari jalan keluar bagi hilangnya cinta manusia akan kehidupan. Istilah
              biofilia—yang berarti “cinta hidup yang penuh gairah dan semua yang
              hidup”—dipakai Fromm dalam penjelajahannya tentang ‘esensi ma-
              nusia’: sesuatu yang mendefinisikan apa itu kemanusiaan. Biofilia ini
              digunakan sebagai kutub positif melawan ‘cinta kematian dan keru-
              sakan’ (nekrofilia) yang berada di kutub negatif. Nekrofilia lahir karena
              adanya sifat agresif manusia. Fromm melihat bahwa kesadaran manusia
              akan ‘keberadaan’ mereka, kefanaan mereka, telah memisahkan mere-
              ka dari alam, menanamkan kecemasan dan konflik yang mendalam.
              Kontradiksi ini melekat dalam kepribadian manusia. Menurut Fromm,
              “Kesadaran diri manusia telah menjadikan manusia sebagai orang asing
              di dunia, terpisah, kesepian, dan ketakutan.” Dalam buku ini, Fromm  Buku ini tidak diperjualbelikan.
              membahas tentang otak sebagai basis sikap agresif manusia (hlm. 93)
              dan membahas biofilia dalam bab ‘Agresi Ganas’ (malignant aggresion).




              16   Erich Fromm, The Anatomy of Human Destructiveness (New York: Holt,  Reinhart
                & Winston, 1973).


                                                          Pendahuluan  13
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37