Page 6 - Buletin Bulan Oktober
P. 6
Membuat Pupuk Cair
Eco Enzyme Sanggar
dari sampah organik SD SANJAYA GIRING
Kak, berarti sisa sampah sayur dan buah yang
akan kita pakai untuk membuat pupuk cair? Tanya
Abi. Ya, benar sekali. Sampah sayur dan buah
akan di olah menjadi pupuk cair. Yuk, mari kita
lakukan. Saya yang potong sayur dan kulit
buahnya, saya juga mau kak, kamu ambil air ya,
kamu siapkan pisau dan wadah. Anak-anak
inisiatif membagi tugas dan bahagia melakukan
tugasnya. Leni dan Lingga bertugas memotong
sayur dan kulit buat sehingga menjadi potongan
yang kecil, Sedangkan Niki memotong gula jawa,
Hero mengambil air dan sekar menyiapkan
peralatan. Kerja sama yang baik. Jadi
perbandingan eco enzyme adalah 3:1:10. Kita
akan mengukur air, gula, dan sampah buah
maupun sayur menggunakan timbangan. Kak
Anggit mengajarkan anak-anak tentang ukuran
dan ada beberapa anak yang mencatat
Halo teman-teman, siapa yang mau menanam ukurannya. Karena bahan-bahannya sudah siap,
tetapi bingung memilih pupuk? Yuk, ikuti keseruan kita akan mencampur menjadi satu dalam wadah
kami membuat pupuk cair eco enzyme. Sebelumnya toples yang sudah disiapkan. Dan memberi
adik-adik membuat eco enzyme, kak vitha tanggal pembuatan. Anak-anak diberi tugas
memberikan kertas dalam amploap yang berisi untuk membuka tutup toples tersebut 2 minggu
gambar sampah organik dan sampah anorganik. sekali dan pupuk cair bisa dipanen setelah 3
Tiap kelompok akan memilah gambar tersebut bulan.
dalam kelompoknya masing-masing. Yey, semua Sebelum menutup sesi ini, adakah teman-teman
kelompok berhasil memilah gambar. Berarti teman- yang mau menjelaskan apa fungsi dari cairan eco
teman sudah mengetahui dan paham tentang enzyme? Eco Enzyme dapat digunakan sebagai
sampah organik dan anorganik ya? Kak Vitha Pupuk, pembersih lantai, campuran cuci piring &
meminta anak yang berani menjelaskan tentang pakian, menghilangkan pestisida, menghilangkan
sampah organik & anorganik? Lingga kutu diberas, dll. Anak-anak menjawab secara
mengacungkan jari ”Sampah organik adalah bergantian. Di penutup sesi kita membuat
sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti komitmen untuk mengembangkan eco enzyme
tumbuhan dan mudah terurai. Lalu sampah dirumah. Harapannya anak-anak semakin kreatif
anorganik yang berasal dari benda tak hidup dan dalam mengelolah sampah, peduli pada
sulit terurai” Jawab Lingga lingkungan dan berkomitmen hidup minim
sampah (Kak Vitha)