Page 10 - Buletin Bulan Oktober
P. 10
Sanggar Terban
MENGENAL
KULINER ASING
DI KOTAKU
Tek klutek klutek.. ting… ting… klutekklutek… suara
benturan gelas dan piring kaca di antara anak-
anak Sanggar Terban makin riuh. Memang
dibenturkan secara sengaja. hihihi Sesekali
suara teriakan bersautan “kak ayo mulai
masaknya, ayo ayo ayo… ayo”.
“Loh kalian bawa gelas dan piring kaca?” Tanya
kakak fasilitator.
“Kemaren Tio bilang hanya bawa gelas dan piring
saja kak hahaha” Sultan melirik Tio.
“Kakak bilang kemaren bawa piring dan botol
berisi air minum masing-masing yo. Coba di
ingat-ingat ” Anak-anak Sanggar Terban memang sendang
“Kemaren Tio bilangnya bawa gelas, jadi kami berproses mendisiplinkan diri untuk ramah
bawa gelas, terus kami minumnya gimana nanti lingkungan dan ramah terhadap diri sendiri.
kak” Sultan menjawab agak kesal karena merasa Kami belajar membiasakan membawa air minum
salah informasi.
sendiri. Selain menjamin kebersihan air yang
masuk ke dalam tubuh kami, kami juga
mengurangi konsumsi gula yang tidak ramah
dari minuman kemasan. Kami terus belajar dan
berusaha mengurangi sampah plastik.
Walaupun kami juga masih sedih karena
beberapa kali kami belum bisa menahan diri
untuk tidak beli jajan ciki ciki dan es nutrisari
dibungkus plastik. Apalagi anak-anak di kota
berdampingan dengan jajanan instan.
Kami sudah tidak sabar menunggu kak Tasya
membawa kompor portabel untuk memulai
membuat makanan asing ini. HUMBERGER !!