Page 13 - Buletin Bulan Oktober
P. 13
Sanggar
SD Bopkri Gunung Ijo
Mitigasi
Kekerasan
Seksual
Pertemuan ini dibagi 2 kelas untuk memudahkan Terkadang anak laki-laki sengaja mencium pipi
proses diskusi. Kelas besar dan kelas kecil. Kami teman perempuannya yang akhirnya
belajar istilah biologis untuk sistem reproduksi. menimbulkan tawa di kelas. Buka karena anak-
Ternyata baik kelas besar maupun kelas kecil anak memiliki maksud yang jahat terhadap lawan
masih cenderung kurang benar dalam jenis, melainkan akibat kurangnya pemahaman
penyebutannya alat reproduksi manusia. Mereka akan batasan, dan kejelasan batasan oleh orang
mengakui sering memberi penyebutan dengan dewasa di lingkungan sekitar anak. Beberapa
istilah lain yang malah terdengar aneh. Dari anak mengakui tidak begitu mempermasalahkan
mengenal nama alat reproduksi yang benar, kami situasi ini, tetapi anak-anak perempuan banyak
belajar tentang etika memperlakukannya, dan juga yang mengaku merasa risih. Kemudian, anak
cara merawatnya.
cenderung tidak terbuka, enggan menceritakan
Kekerasan seksual bisa terjadi secara verbal dan pengalamannya di sekolah yang berkaitan
non verbal. Tindakan merendahkan, menghina, dengan etika kesopanan dan seksualitas.
menyerang fungsi reproduksi secara verbal dan Beberapa anak laki-laki mengaku pernah sengaja
non verbal termasuk ke dalam kekerasan juga. menyentuh alat reproduksi temannya supaya
Anak-anak mengaku bahwa dalam permainan suasana tawa terbangun dalam kelompok
sehari-hari juga menggunakan nama alat bermain. Anak lain lagi mengatakan, mereka
reproduksi sebagai bahan bercandaan atau menyebut atau sengaja menyentuh alat
ejekan. Merasa itu lucu karena akan mendapat reproduksi temannya hanya sebagai reaksi karena
respon aktif dari teman bermainnya. Di diganggu terlebih dulu.
lingkungan sekolah juga anak-anak belum dapat
membedakan etika lawan jenis yang baik.