Page 15 - Buletin Bulan Oktober
P. 15
Sanggar Dompol
Jangan Telo
Kak nanti kita njangan telo ya kak. (Jangan =
sayur, telo = singkong) Pinta Rara sembari
memimpin perjalanan menuju tegal e simbah.
“hati-hati ya kalian. Ngko lak bocah-bocah iki
dipangan lemut.” Gumam neneknya Rara.
(artinya: nanti anak-anak ini past digigit nyamuk).
“Masih jauh tidak Raaaa?” tanya fasilitator
"Deket kak, Cuma di belakang situ." Ternyata
dekat menurut Rara adalah lumayan (jauh) juga
menurut kakak fasilitator hehehe. Wajah dan kaki
kami merah merah digigit nyamuk. Ternyata benar
nasihat nenek.
Tetapi kami menikmati perjalanan menuju Tegal Anin dan Solekhah berhenti sejenak
(tegal = kebun). Kami memetik buah pisang nenek memperhatikan pohon yang biasanya buahnya
yang sudah masak di tegal. Belum selesai kami bisa dimakan "Apel Cotot" namanya. Rara
makan pisangnya, kami memetik lagi. Kali ini pohon pemimpin pasukan langsung memanjat dan
plembungan, getah dari pohon ini kami tiup dan memetikkan bagi kami semua. Kalau saya
menghasilkan gelembung. Bahagia sekali kami bisa menyebutnya "Sawo hutan". Mungkin masing-
bermain dengan bahan alami. Diena (usia 4 tahun) masing di daerah kita punya istilah lain, boleh
juga sangat menikmati perjalanan kami, ia share kakak-kakak. Sesekali langkah kami terhenti
menemukan buah-buahan. Sampai Diena lupa sejenak, lalu berlari dan berpencar ketika ada
bahwa kami ingin ke Tegal, karena terlalu asik angin yang menggoncangkan pohon kelapa.
mengambil buah-buah kecil yang berjatuhan di “Mbak… mbak… ngalih” (mbak pindah dari sini).
jalan, dia menghitungnya, terkadang juga Teriak Solehkah. Kami berjaga supaya tidak ada
penasaran dan ingin memecahkankan dan melihat kelapa jatuh mengenai kami. Kami bahagia sekali
isinya. Walaupun itu sudah ia lakukan beberapa siang itu.
kali. Hehehhe.