Page 41 - 45 Model Pembelajaran Spektakuler Buku Pegangan Teknis Pembelajaran di Sekolah
P. 41
3. Pembahasan:
Pada soal pertama, evaluasi yang diberikan murni tertuju pada
pengetahuan tipe kognitif. Dengan kata lain, hanya terpaku
pada kemampuan kerja otak, terutama yang berhubungan
dengan memori dan ingatan semata.
Sementara itu, pada soal nomor dua berbeda. Pada soal
nomor dua, evaluasi yang diberikan tidak hanya tertuju pada
kemampuan kognitif, tetapi juga motorik yang berhubungan
dengan kemampuan menggambar anak. Unsur motorik yang
ditampilkan adalah keterampilan, ketekunan, ketelitian, dan
kegigihan dalam membuat garis lurus. Kecerdasan logika dan
kejelian anak juga diuji, yaitu seberapa mampu ia memahami
soal yang diberikan. Kotak gambar sudah disediakan yang
berarti bahwa anak diarahkan untuk sadar bahwa ia tidak boleh
menggambar melebihi kotak gambar yang telah disediakan.
Apalagi jika sampai ia menggambar di luar tempat yang ada.
Kecuali, anak tersebut memiliki kemampuan intelektual di atas
rata-rata. Dengan kata lain, termasuk kategori anak genius.
Anak genius selalu mempunyai alasan khusus yang
membuatnya berbeda dalam hal mengambil keputusan dengan
anak sebayanya. Alasan yang benar secara material dan masuk
akal menurut logika positif. Kejadian berbeda yang terjadi pada
anak genius biasanya tidak hanya satu atau dua kali, tetapi
bersifat berulang-ulang dan terus-menerus sehingga membentuk
http://facebook.com/indonesiapustaka menumbuhkan perasaan sensitivitas dan emosional berbeda.
pola-pola tertentu yang khas, indah, masuk akal, dan kadang
unik. Meskipun unik, biasanya bisa dinikmati dan sering kali
Seperti rasa kagum, takjub, haru, bahagia, tenang, atau nyaman.
43