Page 178 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 178

Mau tak mau, Pak Kikir
                                                 harus melakukannya. Dia

                                                 mengundang seluruh penduduk
                                                 desa untuk datang ke
                                               pestanya. Namun, karena dia
                                             kikir, dia hanya menyediakan

                                         sedikit makanan.
                                   Tentu saja tamu-tamu
             yang datang mengomel.
                 “Bukankah membagi makanan

             itu sama dengan sedekah? Jika
             bersedekah saja pelit, bagaimana
             mau meminta hasil panen yang baik?”
             gerutu salah seorang penduduk.

                 “Iya ya, untuk apa punya harta
             sebanyak itu jika tidak mau berbagi?”
             omel penduduk yang lain.
                  “Permisi, Tuan. Bolehkah aku

             meminta sedikit makanan? Aku lapar
             sekali,” tiba-tiba ada seorang nenek tua
                                     berpakaian kumal meminta
                                                   makanan. Nenek tua itu

                                                     bukan penduduk desa.
                                                      Semua orang tak ada
                                                      yang mengenalnya.









                                                                                       175
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183