Page 180 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 180

Suatu pagi, hujan turun dengan deras. Air
          seperti ditumpahkan dari langit. Sungai-sungai
          meluap dan airnya mengalir deras ke desa

          Pak Kikir.
             “Banjir, banjir!” teriak penduduk desa saat
          melihat air yang semakin meninggi.
             Anak Pak Kikir segera memberi tahu
          ayahnya untuk mengungsi ke atas bukit.

             “Tidak! Aku tak mau mengungsi. Ini hanya
          banjir biasa. Kalau aku meninggalkan rumah,
          bagaimana dengan hartaku? Bisa-

          bisa dicuri orang!”
          teriak Pak Kikir.



























                                                                                       177
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185