Page 203 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 203

Saat menuju ke sungai, hujan turun.
            Anehnya, air sungai tempat Kyai Dwipangga mandi, malah surut.
            ”Ah, aku tak mungkin memandikan gajah ini di sini. Airnya tak
         cukup!”
            Ki Kerti Pejok berpikir keras. Dia lalu mengajak Kyai

         Dwipangga untuk pergi ke hilir sungai. Di sana, air sungai terlihat
         tinggi dan alirannya cukup deras.
            Sambil memandikan Kyai Dwipangga, Ki Kerti Pejok berpikir.

            ”Kenapa Kakang tidak pernah memandikan gajahnya di sini,
         ya? Di sini, airnya lebih banyak dibandingkan sungai kecil itu. Ah...
         jangan-jangan Kanjeng Sultan Agung juga tidak paham.”





















       200
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208