Page 204 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 204

Saat dia sibuk berbicara sendiri, tiba-tiba dari arah hulu

              datanglah banjir bandang yang amat besar.
                 Banjir bandang itu datang begitu cepat. Ki Kerti Pejok
              dan Kyai Dwipangga bahkan tak menyadari adanya banjir

              bandang itu.
                 Dalam sekejap mata, tubuh keduanya terhempas dan
              terbawa arus banjir bandang itu.
                 Tubuh mereka terseret dan hanyut sampai ke Laut
              Selatan. Mereka berdua meninggal akibat keganasan banjir

              bandang itu.
                 Ki Kerti Pejok tak tahu, bahwa selama ini Sultan Agung
              memang melarang para abdinya untuk memandikan gajah di

              hilir sungai. Beliau tahu bahwa bahaya bisa datang sewaktu-
              waktu di sana.
                 Ki Sapa Wira berduka. Dia amat sedih kehilangan adik
              ipar dan gajah kesayangannya.
                 Untuk mengenang kejadian itu, Sultan Agung lalu menamai

              sungai itu Kali Gajah Wong. Kali berarti sungai, gajah wong
              berarti gajah dan orang.
                 Sungai ini terletak di sebelah timur Kota

                                    Yogyakarta.





















                                                                                       201
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209