Page 99 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 99
Dalam
perjalanan,
Gajah Merik
mampir di Tepat Topes. Di
sana, dia bertapa selama tujuh hari
untuk mendapatkan senjata pusaka yang
dijanjikan oleh kakek dalam mimpinya.
Tepat di hari ketujuh, Gajah Merik mendapatkan senjata
pusakanya. Sebuah keris dan sehelai selendang.
”Keris ini dapat membuatmu berjalan di dalam
air, dan selendang ini dapat berubah menjadi
pedang yang tajam.” kata kakek itu.
Gajah Merik segera menuju ke Danau
Tes. Setelah menusukkan kerisnya ke danau,
dia dapat berjalan di atasnya, dan sampai
ke sebuah gua di ujung danau.
Di gua itu, Gajah Merik bertemu dengan
ular berkepala tujuh yang memandangnya
dengan ganas.
“Namaku Gajah Merik! Bebaskan Gajah
Meram dan istrinya!” teriaknya lantang.
Ular berkepala tujuh tertawa. ”Lawan aku
dulu, Anak Kecil!”
Dengan berani, Gajah Merik maju dan mengibaskan
selendangnya yang segera berubah menjadi pedang.
Namun, ular berkepala tujuh tak mudah ditaklukkan.
Dengan mudah, dia mengelak dari sabetan pedang
Gajah Merik.
96