Page 15 - Penelitian E-MODUL KAPITA SELEKTA BIDANG AR_Neat
P. 15
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebanyak
60% guru di Indonesia belum menguasai teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Oleh karena itu inovasi teknologi yang terjangkau
dan pelatihan guru dibutuhkan untuk mengatasi tantangan tersebut dan
bantuan dari sektor pemerintah dan swasta sangat penting untuk
mendorong riset pengembangan VR yang adaptif dan ramah bagi
penyandang disabilitas.
C. Peran Augmented Reality bagi Penyandang Disabilitas
Augmented reality adalah sebuah teknologi yang menambahkan
elemen digital, seperti gambar, video, atau objek 3D ke dunia nyata
secara real-time (Sari, 2024). Istilah augmented reality umumnya
disingkat dengan AR, yang muncul di tahun 1992 oleh dua insinyur
pesawat Boeing Thomas dan David (Kaliraj, Devi, 2022).
Salah satu teknologi imersif ini bertujuan untuk meniru semirip
mungkin kehidupan di dunia nyata agar pengguna mampu dengan cepat
belajar sistem AR. Namun tidak semua manusia memiliki kemampuan
belajar dengan cepat, misalnya para penyandang disabilitas.
Penyandang disabilitas merupakan bagian penting dari masyarakat
yang sering diabaikan. Aksesibilitas terkadang menjadi kendala bagi
mereka. Oleh karena itu pada bidang pendidikan AR telah mampu
memberikan kemudahan khusunya bagi tunarungu dengan
menampilkan animasi gerakan bahasa isyarat secara visual yang
interaktif sehingga memudahkan pemahaman terhadap materi
pembelajaran yang menggunakan teks (Sugeng, Nizar, Nathanael,
2024).
Adapun aplikasi yang sering digunakan developer membuat
augmented reality adalah Unity dan Vuforia. Unity adalah platform
pengembangan real-time yang popular untuk membuat aplikasi dan
permainan 2D, 3D, virtual reality, dan augmented reality. Vuforia
adalah plaform pengembangan augmented reality yang memungkinkan
5