Page 31 - MATERI AJAR MODUL 3 KB 3- Ni Km Triana Ramadani
P. 31
a) Diapedesis, mampu keluar menembus pori-pori
membrane kapiler menuju ke jaringan.
b) Bergerak ameboid, mampu bergerak seperti Amoeba
sehingga sel menjadi lebih panjang hingga mencapai tiga
kali panjang sel awal dalam waktu satu menit.
c) Kemotaksis, pelepasan zat kimia oleh jaringan yang rusak
menyebabkan leukosit bergerak mendekati (kemotaksis
positif) atau menjauhi (kemotaksis negatif) sumber zat
d) Fagositosis, mampu menelan mikroorganisme, benda
asing, dan sel-sel darah merah yang sudah tua atau rusak.
b. Jenis Leukosit
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasma,
leukosit dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu granulosit dan
agranulosit.
1) Granulosit. Berdasarkan warna granulosit setelah diberikan
pewarnaan Wright, granulosit dapat dibedakan menjadi 3
jenis, yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil.
a) Neutrofil, berjumlah 60% dari jumlah sel darah putih.
Neutrofil berdiameter 9 µm - 12 µm, memiliki granula
kecil berwarna merah muda, dan memiliki nukleus dengan
3 - 5 lobus yang dihubungkan oleh benang benang
kromatin tipis. Netrofil berfungsi sebagai fagosit yang
sangat aktif untuk menyerang dan menghancurkan
bakteri, virus, dan agen penyebab cedera lainnya.
Eosinofil, berjumlah 1% -3% dari jumlah sel darah putih.
Eosinofil berdiameter 12 um - 15 um, granula yang kasar
dan besar berwarna jingga kemerahan. dan memiliki
nukleus dengan 2 lobus. Eosinofil berfungsi sebagai
fagosit yang lemah dan berperan dalam pembuangan
racun penyebab radang pada jaringan yang cedera.
b) Basofil, berjumlah kurang dari 1% dari jumlah sel darah
putih. Basofil berdiameter 12 pm - 15 um, bergranula
besar, tidak beraturan, berwarna keunguan hingga hitam,
dan memiliki nukleus berbentuk seperti huruf S. Basofil
mengandung histamin yang berfungsi untuk
meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan
antikoagulan heparin untuk membantu mencegah
penggumpalan darah intravaskuler. Histamin adalah
senyawa yang dikeluarkan oleh sel mast dan basofil
sebagai reaksi terhadap antigen, senyawa kimia, dan
kerusakan jaringan.
2) Agranulosit. Agranulosit dapat dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu limfosit dan monosit.
a) Limfosit, berjumlah 30% dari jumlah sel darah putih.
Sebagian besar limfosit ditemukan di jaringan limfa,
berumur hingga beberapa tahun. Struktur limfosit
memiliki nukleus bulat berwarna biru gelap yang
28