Page 28 - MATERI AJAR MODUL 3 KB 3- Ni Km Triana Ramadani
P. 28
1) Sel Darah
Sel Darah Merah (eritrosit)
Gambar 13. Sel Darah Merah
Sumber : https://www.idntimes.com/health/medical/nena-zakiah-
1/memahami-sistem-peredaran-darah-manusia
a. Karakteristik eritrosit
Sel darah merah memiliki bentuk seperti cakram dengan
lekukan pada bagian sentralnya (bikonkaf), berdiameter 7,65 pm,
dan dibungkus oleh membran sel dengan permeabilitas yang
tinggi. Membran sel darah merah juga bersifat elastis dan
fleksibel, sehingga memungkinkan sel dapat menembus kapiler
(pembuluh darah terkecil).
Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul
hemoglobin yang dapat mengikat oksigen. Volume hemoglobin
mencapai sepertiga volume sel darah merah. Hemoglobin
tersusun dari suatu protein globin. Globin terdiri atas 4 rantai
polipeptida yang melekat pada 4 gugus hem yang mengandung
zat besi. Hem berperan dalam pewarnaan darah. Hemoglobin
orang dewasa (HgA) memiliki rantai polipeptida dari 2 rantai alfa
dan 2 rantai beta yang identik. Hemoglobin janin (HgF) memiliki
rantai polipeptida dari 2 rantai alfa dan 2 rantai gamma. HgF
memiliki afinitas (kecenderungan membentuk ikatan kimia)
terhadap oksigen yang lebih besar dibandingkan HgA.
b. Jumlah eritrosit
Jumlah sel darah merah pada laki-laki sehat sekitar 4,2-5,4
juta sel/mm darah, sedangkan pada wanita sehat sekitar 3,8-4,8
juta sel/mm³ darah. Satu tetes darah kira-kira setara dengan 50
mm³ atau 50μl (mikroliter). Hematokrit adalah rasio volume
eritrosit yang dipisahkan dari plasma darah dengan menggunakan
metode sentrifugasi dibandingkan dengan volume total darah.
Nilai sampel darah dinyatakan dalam persentase. Hematokrit laki-
laki 42% - 54%, sedangkan hematokrit perempuan 37% -47%.
25