Page 43 - Tugas minggu 14 e-modul LKS - Sara Khezia Sibarani
P. 43
Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak
dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam perbankan, murabahab selalu
dilakukan dengan cara pembayaran cicilan (bi tsaman ajil, atau muajjal).
Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad, sementara
pembayaran dilakukan secara tangguh/cicilan.
Rukun akad murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi, yaitu sebagai
berikut :
1) Pelaku akad, yaitu bai’ (penjual) adalah pihak yang memiliki barang
untuk dijual, dan musytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan
akan membeli barang.
2) Objek akad, yaitu mabi’ (barang dagangan) dan tsama (harga)
3) Shighah, yaitu ijab dan qabul
b. Pembiayaan salam
Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjual
belikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara tangguh
sementara pembayaran dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli,
sementara nasabah sebagai penjual. Dalam praktik perbankan, ketika barang
telah diserahkan kepada bank, maka bank akan menjualnya kepada rekanan
nasabah atau kepada nasabah itu sendiri secara tunai atau secara cicilan.
Harga jual yang ditetapkan oleh benk adalah harga beli bank dari nasabah
ditambah keuntungan.
Umumnya transaksi ini diterapkan dalam pembiayaan barang yang belum
ada seperti pembelian komoditi pertanian oleh bank untuk kemudian dijual
kembali secara tunai atau secara cicil.
c. Pembiayaan istishna’
Produk isntishna’ menyerupai produk salam, tapi dalam istishna
pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin)
pembayaran. Skim istishna’ dalam bank syariah umumnya diaplikasikan
pada pembiayaan manufaktur dan konstruksi.
Ketentuan umum pembiayaan istishna’ adalah spesifikasi barang pesanan
harus jelas, maca ukuran, mutu dan jumlahnya. Harga jual yang telah
disepakati dicantumkan dalam akad istishna’ dan tidak boleh berubah
selama berlakunya akad. Jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan