Page 3 - Autobiografi Saputra
P. 3
Di rumah, nenek berjualan kelontong, sembako, dan palawija. Ketika nenek saya
sedang membersihkan toko atau sedang mengemas dagangan seperti arang, beras, gula,
dan lain sebagainya saya pun tertarik untuk melakukan hal tersebut, nenek saya biasanya
memperbolehkan saya mengikuti kegiatannya. Saya pun biasanya tidak membantu tetapi
malah bermain main dengan barang barang dagangan sampai baju saya kotor semua.
Ketika sudah seperti itu, saya biasanya di tegur oleh orang tua saya dan langsung mandi
dan ganti baju.
Pada saat aku akan masuk sekolah TK (taman kanak-kanak) tepatnya saya berusia 5
tahun, saya di ajari membaca oleh ibu saya. Pertama tama saya sangat sulit di ajari
membaca, biasanya saya akan menolak. Jika di paksa saya pasti akan menangis. saya
menganggap hal tersebut aneh. Karens sering di bujuk oleh ibu saya, saya jadi mau belajar
membaca. Setelah beberapa hari saya belajar membaca, saya sudah bisa menghafal huruf
dan sedikit demi sedikit bisa membaca. Selain itu, Ibu saya juga mengajari saya mrnulis
dan berhitung. Pada saat saya belajar menulis, entah mengapa saya bisa jadi suka menulis
menggunakan tanggan kiri. Selain itu saya makan atau memegang sesuatu suka
menggunakan tangan kiri. Tetapi ibu membujukku untuk menulis dengan tangan kanan.
Pertama menulis, tulisanku sangat tidak rapi. Seseksli aku di goda nenek saya dengan
mengatakan tulisanku seperti jaggung tumpah. Saya pasti sanngat kesal dan msrah, dan
biasanya menangis. Setelah belajar secara rutin saya sudah mulai lancar membaca,
menulis, dan berhitung.
Saya mendaftar sekolah TK di TK pertiwi 2. Sekolah tersebut tidak jauh dari rumah
saya malah masih satu dusun. tepatnya di RT 2 sebelah utara dusun Pos Piyungan.
Pertama saya masuk TK kelas 0 kecil. Sebelum aku berangkat sekolah pada tahun ajaran
baru, saya di ajak orang tua saya untuk membeli perlengkapan sekolah, seperti tas, sepatu,
alat tulis di salah satu toko serba ada di kota jogja. Setelah sampai di toko tersebut, saya
di ajak menuju bagian tas dan sepatu. Orang tua saya memilihkan sepatu dan tas yang
cocok dengan saya, tepatnya anak TK, pasti tas dan sepatu tidak jauh jauh dari gambar
tokoh kartun yang saya sukai. Setelah mendapatkan tas dan sepatu saya di ajak orang tua
saya ke bagian alat tulis. Di sana saya di belikan buku tulis, pensil, penghapus, dan lain
sebagainya. Pada saat itu, saya tertarik dengan tempat pensil berbentuk bus dan
bergambar tokoh kartun yang saya sukai. Apalagi tempat pensil tersebut bisa menyala
lampunya yang membuat saya sangat tertarik sekali. Saya meminta orang tua saya untuk
membelikan tempat pensil tersebut. Pertama orang tua saya menolah karena mungkin
3