Page 14 - Bahan Ajar Informatika Kelas 9 Semester Genap TA 2024-2025
P. 14
Informasi adalah makna yang disampaikan oleh serangkaian representasi yang merupakan hasil pemrosesan
data. Informasi karena telah memiliki makna, dapat berupa informasi fisik atau logika, misalnya, urutan genetik
(DNA), hasil analisis, dan kesimpulan. Data dan informasi sering dipertukarkan artinya, tetapi sebenarnya memiliki
arti yang berbeda. Informasi memiliki sifat yang akurat, tepat waktu, kontekstual, relevan, bertujuan, spesifik, dan
dapat dikelola.
Informasi adalah makna yang diperoleh dari pemrosesan data, berbeda dari data yang sifatnya mentah.
Informasi memiliki karakteristik akurat, relevan, spesifik, dan dapat dikelola. Dalam konteks digital, istilah
keamanan data dan informasi merujuk pada perlindungan data yang disimpan di perangkat digital seperti ponsel
pintar atau PC, yang rentan terhadap ancaman keamanan ketika terhubung dengan internet.
Keamanan informasi mencakup pengembangan perangkat lunak yang aman dari tahap analisis hingga
perbaikan bug, yang dapat menjadi celah keamanan. Istilah "cybersecurity" atau keamanan informasi di internet
mencakup aspek manusia, hukum, kebijakan, dan hubungan internasional. Keamanan data dan informasi lebih luas
daripada keamanan dunia maya. Namun, pada materi ini, keamanan data dan informasi akan banyak dijelaskan
dalam bingkai keamanan dunia maya.
1. Kejahatan di Dunia Digital
Saat ini, dengan makin banyaknya pengguna komputer dan internet, komputer menjadi tempat yang dapat
digunakan untuk berbuat kejahatan. Banyak orang belajar menjadi pemrogram/programmer yang selanjutnya
digunakan untuk mengelola sistem dan menjaga keamanannya. Namun, disisi lain, ada juga orang yang belajar
untuk meretas dan melakukan kejahatan di internet. Muncullah istilah peretas atau peretasan yang memiliki
konotasi yang positif dan negatif.
a. Evolusi dari Peretasan
Istilah “hacking/peretasan” saat ini, dipahami banyak orang sebagai tindakan tidak bertanggung jawab
dan merusak yang dilakukan oleh penjahat atau yang disebut peretas. Peretas adalah individu yang melakukan
aktivitas peretasan, membobol sistem komputer, atau dengan sengaja melepaskan virus komputer untuk
mencuri data pribadi, untuk mencuri uang, membobol rahasia perusahaan dan pemerintah yang berisi
informasi sensitif. Peretas juga merusak situs web, melakukan serangan ke situs web, menghapus file, dan
mengganggu bisnis. Padahal, sebelumnya peretas adalah istilah yang positif. Evolusi dari peretasan adalah:
• Era 1 — tahun-tahun awal (1960-an dan 1970-an), saat peretasan adalah istilah yang positif.
• Era 2 — dari akhir 1970-an hingga akhir 1990-an, ketika peretasan memiliki arti yang lebih negatif.
• Era 3 — dari akhir 1990-an hingga saat ini, dengan pertumbuhan Web, e-commerce, dan smartphone
batas antara positif dan negatif menjadi kabur.
Setiap era memiliki jenis peretasannya tersendiri. Pada era tertentu, muncul jenis peretasan yang
berbeda, ada yang dilakukan untuk aktivitas politik, menemukan celah keamanan, atau aktivitas lainnya.
1) Era Peretasan 1: Kegembiraan dalam Memprogram
Di masa-masa awal munculnya Informatika, seorang peretas adalah programmer kreatif yang
menulis program dengan sangat elegan dan cerdas. Peretas disebut “ahli komputer” yang sangat
memahami teknik komputasi sehingga mampu mengembangkan banyak program dalam bentuk
permainan komputer, program untuk keperluan bisnis, dan sistem operasi. Para peretas terkadang
menemukan cara untuk masuk ke sistem milik orang lain walaupun mereka bukan pengguna resminya.
Hal ini biasanya dilakukan karena keingintahuan, tantangan pengetahuan, menguji kemahiran, atau untuk
mencari sensasi. Namun, diyakini bahwa para peretas tersebut tidak berniat melakukan kejahatan,
mengganggu sistem, atau melakukan kerusakan.
The New Hacker’s Dictionary mendeskripsikan peretas sebagai orang “yang menikmati
penjelajahan untuk melihat sistem secara rinci untuk mengembangkan kemampuannya; orang yang
memprogram dengan antusias (bahkan secara obsesif).”
Jude Milhon mendeskripsikan peretasan sebagai “usaha pintar untuk mengeksploitasi batasan-
batasan”. Batasan tersebut di antaranya ialah teknis sistem, teknik keamanan, hukum, skill personal yang
bertugas mengamankan sistem, dll.
Pada era awal, peretas digambarkan sebagai penjelajah yang bersemangat menemukan hal-hal
baru, sering kali dilakukan oleh siswa atau mahasiswa. Mereka melewati batas-batas keamanan dengan
antusias, seperti memprogram ulang perangkat konsol atau menemukan celah pada produk teknologi,
seperti iPhone yang celah keamanannya ditemukan segera setelah peluncuran. Peretas membantu
perusahaan meningkatkan keamanan produk. Istilah "hack-a-thon" muncul sebagai kompetisi intens
untuk berinovasi dalam perangkat lunak dan keras, di mana "hack" di sini berarti pemrograman untuk
inovasi, menunjukkan sisi positif dari hacking.
2) Era Peretasan 2: Munculnya Sisi Gelap Peretasan
Makna kata "hacker/peretas" berubah seiring perkembangan teknologi. Awalnya, peretasan hanya
berfokus pada eksploitasi teknis, tetapi kemudian meluas menjadi pelanggaran etika dan hukum. Pada
14 INFORMATIKA KELAS IX SEMESTER GENAP