Page 15 - Bahan Ajar Informatika Kelas 9 Semester Genap TA 2024-2025
P. 15

1980-an, muncul sisi gelap peretasan dengan penyebaran virus komputer, vandalisme digital, pencurian
                        data, dan manipulasi sistem telepon.
                            Peretasan menjadi tantangan bagi peretas yang ingin membobol sistem besar seperti pusat penelitian,
                        perusahaan, atau lembaga pemerintah. Film "War Games" menginspirasi banyak peretas muda pada saat
                        itu. Salah satu kasus awal yang terkenal diceritakan oleh Clifford Stoll dalam The Cuckoo’s Egg, tentang
                        peretas Jerman yang membobol sistem militer AS untuk menjual informasi ke Uni Soviet..
                            Pada tahun 1988, Morris Worm, sebuah program komputer berbahaya, memanfaatkan kerentanan
                        Internet dan menyebar cepat ke sistem UNIX. Dibuat oleh seorang mahasiswa pascasarjana dari Cornell
                        University, worm ini tidak merusak file atau mencuri kata sandi, tetapi memperlambat kinerja sistem
                        dengan  mereplikasi  dirinya  sendiri,  menyebabkan  gangguan  besar  pada  sistem.  Ribuan  pengguna
                        komputer dan internet terdampak, dengan pemrogram harus bekerja berhari-hari untuk mengatasi dan
                        membersihkannya.  Insiden  ini  menimbulkan  kekhawatiran  tentang  potensi  gangguan  pada  layanan
                        komputer penting, seperti rumah sakit dan reaktor nuklir..
                            Hal  ini  kemudian  memicu  pendirian  Pusat  Koordinasi  Tim
                        Tanggap  Darurat  Komputer  (Computer  Emergency  Response
                        Team/CERT).  Indonesia  juga  memiliki  pusat  koordinasi  pada
                        lembaga BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), yang disebut Pusat
                        Operasi Keamanan Siber Nasional. Pusat Operasi Keamanan Siber
                        Nasional dipimpin oleh Kepala Pusat yang memiliki tugas dalam
                        penyusunan,  pelaksanaan,  evaluasi  dan  pelaporan  pengendalian
                        operasi  keamanan  siber  nasional.  Logo  Badan  Siber  dan  Sandi
                        Negara tampak pada Gambar 8.3.                           Gambar 8.3 Logo Badan Siber
                            Melihat  peluang  peretasan  yang  menjanjikan,  banyak   dan Sandi Negara
                        organisasi  kriminal  mulai  merekrut  peretas  untuk  melakukan
                        spionase bisnis, pencurian, dan penipuan melalui komputer dan internet. Salah satu kejahatan pertama
                        pada bank online terjadi, dimana seorang Rusia, Vladimir Levin, beserta kaki tangannya yang ada di
                        beberapa negara, menggunakan kata sandi karyawan dengan tidak sah untuk mencuri dari Perusahaan
                        Keuangan Citicorp pada tahun 1994. Selanjutnya dia mentransfer 11 juta dolar Amerika ke rekening bank
                        di lain negara. Kaki tangannya tertangkap ketika akan menarik uang di Tel Aviv, Rotterdam, dan San
                        Fransisco,  yang  akhirnya  Levin  sendiri  ditangkap  di  Stansted  Airport  London  ketika  mengadakan
                        perjalanan interkoneksi ke Moskow.
                     3)  Era Peretasan 3: Peretasan sebagai Alat yang Merusak dan Alat Kriminal
                            Saat ini, internet digunakan secara luas oleh pemerintah, perusahaan, dan institusi non-bisnis untuk
                        transaksi  online,  mengubah  catatan  manual  menjadi  bentuk  elektronik.  Ini  menyebabkan  ledakan
                        informasi di internet, termasuk data pribadi dan sensitif. Akibatnya, internet menjadi lebih menarik bagi
                        peretas,  dengan  target  yang  semakin  luas,  membawa  risiko  besar  bagi  kehidupan  sehari-hari  karena
                        meningkatnya potensi peretasan terhadap data penting.
                            Internet yang menjangkau seluruh dunia menyebabkan jangkauan peretasan dapat lintas negara dan
                        bahkan benua. Epidemi virus komputer bahkan lebih cepat dari pandemi virus fisik, seperti Covid-19
                        misalnya. Sebagai contoh, virus Mellisa tahun 1999 yang menggunakan kode tersembunyi pada Microsoft
                        Word. Virus ini akan mengirimkan surel berisi salinan file ke 50 orang pertama pada kontak list komputer
                        yang  terinfeksi,  yang  dengan  cepat  menginfeksi  hampir  20%  komputer  di  dunia.  Tahun  2000,  virus
                        “ILOVEYOU” menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa jam. Virus ini menghancurkan file gambar, musik,
                        sistem operasi, dan kata sandi yang disimpan. Virus ini menginfeksi komputer pada perusahaan besar seperti
                        Ford dan Siemens, dan menginfeksi 80% komputer yang digunakan agen federal AS, termasuk di dalamnya
                        Departemen Luar Negeri dan Pentagon. Komputer anggota parlemen Inggris dan Kongres AS juga terinfeksi.
                        Saat  itu,  banyak  pemerintahan  dan  lembaga  bisnis  yang  harus  menutup  server  surel  mereka  untuk
                        membersihkan virus dan memperbaiki kerusakan yang dilakukan virus ini. Virus ini, masih dianggap sebagai
                        salah satu virus yang paling merusak hingga saat ini, menyerang puluhan juta komputer di seluruh dunia dan
                        menyebabkan kerugian sekitar 160 triliun rupiah.
                            Peretasan semakin meluas dengan berbagai insiden berbahaya di seluruh dunia. Seorang remaja
                        melumpuhkan  sistem  komunikasi  bandara  kecil  di  Amerika,  sementara  di  Indonesia,  peretas  muda
                        menggeser  satelit,  merugikan  perusahaan  telekomunikasi.  Serangan  juga  terjadi  di  Inggris,  di  mana
                        peretas memalsukan instruksi lalu lintas udara, dan di situs judi online, peretas memodifikasi program
                        hingga situs kehilangan 1,9 juta dolar. Kasus peretasan lainnya termasuk pencurian di sistem kereta bawah
                        tanah New York dan serangan balas dendam terhadap pemerintah Swedia setelah penggerebekan situs
                        musik ilegal.
                            Peretasan  juga  menargetkan  perusahaan  besar  seperti  Sony,  mencuri  data  pengguna  game  dan
                        melakukan serangan Denial-of-Service. Dengan berkembangnya penggunaan ponsel cerdas dan jejaring
                        sosial, peretas mulai menargetkan pengguna e-banking dan m-banking melalui jalur telekomunikasi yang
                        tidak aman, seperti wifi atau jaringan lokal.

                               INFORMATIKA KELAS IX SEMESTER GENAP                                   15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20