Page 38 - Kalarahu Kumpulan Cerita Rakyat Jawa.tif
P. 38

31


              Bu  Wuragil  diam.  Ia  tidak  menanggap1  perkataan
         suaminya.
              "Aku punya rencana," kata Pak Wuragil s~raya meng-
         ambil  singkong  rebus  di  piring  yang  tinggal  sepotong  itu.
              "Apa rencanamu, Kyai?" tanya Bu Wuragil penasaran.
              "Begini,  Nyai,"  kata  Pak  Wuragil  sambil  menarik
         napas  panjang,  "Aku  ingin  mengajak  anak-anak  kita  ke
         hutan  dan  meninggalkan  mereka  di  hutan."
              Bu  Wuragil  menangis.  Ia  tidak  menyetujui  rencana

         suaminya. Akan tetapi,  suaminya tetap pada pendiriannya.
         Ia  ingin membuang ketujuh anaknya ke hutan. Pembicara-
         an  itu  didengar oleh  si  cerdik  Wuragil.  Si  Wuragil  secara
         diam-diam keluar rumah.  Ia mengumpulkan batu-batu kecil
         dan disimpan  dalam sebuah kantong.
              Pagi-pagi  sekali  ketujuh  anak  itu  dibangunkan  oleh
         Pak  Wuragil.  Mereka  diajak ke  hutan  untuk  mencari  kayu
         bakar. Si  Wuragil telah  mengetahui rencana  ayahnya.  Se-
         tiap  beberapa  langkah,  ia  menjatuhkan  batu-batu  kecil.
         Akhirnya, mereka  sampai  di  tengah  hutan.
              "Kalian  istirahat  dulu  di  sini.  Ayah  akan  mencari  air
         minum. Kalian jangan pergi  ke  mana-mana sebelum Ayah
         kembali,"  pesan  Pak Wuragil.
              Pak  Wuragil  tidak  mencari  air  minum,  tetapi  ia
         langsung  pulang  ke  rumah .  Beberapa  jam  telah  berlalu,
         keenam  kakak  Wuragil  mulai  gelisah  karena  ayahnya
         belum  juga  kembali.  Si  Wuragil  tetap  tenang  karena  ia
         telah  tahu  rencana  ayahnya.
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43