Page 39 - Modul Elektronik Sistem Ekskresi Manusia
P. 39
D. PARU-PARU
Paru-paru disebut sebagai salah satu organ ekskresi karena mengekskresikan
zat hasil metabolisme yang dalam hal ini erat kaitannya dengan sistem pernapasan
atau respiratori (Sherwood, 2010). Seperti yang kita ketahui, respirasi mencakup dua
proses yang terpisah namun saling terkait yaitu respirasi seluler dan respirasi ekster-
nal. Pembahasan terkait paru-paru sebagai organ ekskresi hanya membahas respirasi
eksternal saja (Soewolo, dkk. 1999). Alveolus merupakan ujung dari bronkiolus yang
berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan darah, berbentuk seperti kantung uda-
ra kecil, berdinding tipis dan dikelilingi kapiler paru (Gambar 8).
Gambar 8: Struktur alveolus (brainly.co.id)
Paru-paru memiliki struktur yang ideal sebagai tempat pertukaran gas. Ruang
interstitial antara alveolus dan jaringan kapiler sekitarnya membentuk penghalang
yang sangat tipis dengan hanya 0,5 μm yang memisahkan udara di alveoli dari darah
di kapiler paru sehingga memfasilitasi gas bertukar. Paru-paru terdiri dari 500 juta
alveoli, masing-masing berdiameter sekitar 300 μm dan dikelilingi oleh kapiler darah
(Gambar 9c). Total luas permukaan antara udara alveolar dan darah kapiler paru seki-
tar 75 m2 (seukuran lapangan tenis). Sebaliknya, jika paru-paru terdiri dari satu ruang
berongga dari dimensi yang sama dan bukannya dibagi menjadi banyak unit alveolar,
luas permukaan total akan hanya sekitar 0,01 m2 (Sherwood, 2012).
34