Page 36 - Modul Elektronik Sistem Ekskresi Manusia
P. 36
alat regulasi suhu tubuh. Bila suhu lingkungan cukup panas, maka kelenjar keringat
akan mensekresikan ke permukaan tubuh untuk kemudian diuapkan airnya. Penguapan
ini menggunakan panas tubuh sehingga dengan demikian penguapan keringat berlaku
sebagai sistem keadaan darurat untuk membebaskan panas apabila sistem pendingin
kapiler tidak bekerja dengan baik untuk memelihara homeostatis (Soewolo, dkk. 1999).
WEBSITE LINK
Untuk menambah pengetahuan tentang sistem ekskresi pada organ kulit,
Saudara dapat me-akses link berikut.
https://www.youtube.com/watch?v=OxPlCkTKhzY
https://www.youtube.com/watch?v=UFLbfioqbuw&t=6s
C. HATI
Hati memiliki dua lobus utama yaitu lobus kanan dan lobus kiri yang berukuran
lebih kecil. Setiap lobus dibagi menjadi banyak lobulus yang berfungsi sebagai unit
struktural dan fungsional. Lobulus terdiri dari banyak sel-sel hati yang tersusun dalam
kelompok memanjang dan memancar keluar dari vena sentral (Seeley, 2004). Setiap
sel hati berdekatan dengan beberapa kanalikuli biliaris. Kanalikuli mengalir ke dalam
duktus bilifer intra lobularis dan bersatu melalui duktus bilifer interlobularis untuk
membentuk duktus hepatikus sinister dan dekster. Duktus ini bergabung di luar hati
untuk membentuk duktus hepatikus komunis. Duktus hepatikus dengan duktus sistikus
membentuk duktus koledokus yang memasuki duodenum pada papilla duodeni (Soewo-
lo, dkk. 1999). Struktur hati dapat dilihat pada Gambar 6.
Hati sebagai kelenjar terbesar dalam tubuh mempunyai fungsi yang kompleks
(pembentukan empedu, penyimpanan dan pelepasan karbohidrat, pembentukan urea,
pembuatan protein plasma yang berhubungan dengan metabolisme lemak, pengakakti-
fan sejumlah hormon polipeptida, pengurangan dan konjugasi hormone korteks adrena-
lis dan steroid gonad, sintesis 25 hidroksikolekalsiferol, detoksifikasi banyak obat dan
toksin). Empedu dibentuk dari garam empedu, pigmen empedu dan senyawa elektrolit
31