Page 40 - Modul Elektronik Sistem Ekskresi Manusia
P. 40

++                                      SCIENCE UPDATE




                                    Pada  umumnya  laki-laki  memiliki  frekuensi  pernapasan  lebih  cepat

                            dibanding wanita. Laki-laki memiliki aktifitas yang lebih banyak dan berat. Hal
                            ini membuat laki-laki juga membutuhkan lebih banyak energi. Oleh sebab itu,

                            laju pernapasan laki-laki menjadi lebih cepat untuk mendapatkan energi melalui
                            respirasi sel.  Beban kerja yang dimiliki oleh laki-laki mempengaruhi frekuensi

                            dari laki-laki dan perempuan.
                                    Terdapat pula faktor lain yang menjadi pengaruh dari berbedanya frekuen-

                            si pernapasan laki-laki dan perempuan. Faktor ini bisa menjadi sebab yang berke-
                            balikan dengan yang tadi, yaitu perempuan memiliki frekuensi yang lebih cepat.

                            Salah  satu  faktor  yang  berpengaruh  terhadap  perbedaan  frekuensi  ini  adalah
                            perbedaan volume paru-paru. Volume paru-paru perempuan lebih kecil daripada

                            volume paru-paru laki-laki. Hal ini mengakibatkan perempuan memiliki frekuen-
                            si napas yang lebih sering dibandingkan dengan frekuensi laki-laki.
                                                                                                     ++





                                Terdapat dua buah paru-paru yang masing-masing dibagi menjadi beberapa lo-

                        bus dan masing-masing disuplai oleh salah satu bronkus. Jaringan paru-paru terdiri

                        dari  serangkaian  saluran  udara  bercabang,  alveoli,  paru-paru  pembuluh  darah,  dan
                        sejumlah besar jaringan ikat elastis. Satu-satunya otot di dalam paru-paru adalah otot

                        polos di dinding arteriol dan dinding bronkiolus. Tidak ada otot di dalam dinding al-

                        veolar yang menyebabkan mengembang dan mengempis selama proses pernapasan.
                        Sebagai gantinya, perubahan volume paru-paru (dan perubahan yang menyertai pada

                        volume alveolar) terjadi melalui perubahan dalam dimensi rongga dada (dada). Pa-

                        ru-paru menempati sebagian besar volume rongga dada (Sherwood, 2012).

                                Pertukaran antara oksigen dan CO2 antara udara di alveoli dan darah terjadi di

                        dalam paru-paru melalui proses difusi.  Paru-paru menjadi tempat pertukaran antara
                        oksigen dan CO2 yang dipertukarkan antara udara di alveoli dan darah di dalam pa-

                        ru-paru oleh proses difusi. Sel-sel tubuh terus menerus menggunakan oksigen untuk




                                                                                                            35
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45