Page 105 - GARIS WAKTU
P. 105

kecil,  satu  kali  menjadi  dewasa,  dan  satu  kali  meninggal.
            Satu  kali  dan  tidak  lebih.  Di  hidup  kita  yang  cuma  satu
            kali  ini,  apa  perlu  membuang  waktu  dengan  mengurusi
            yang  tidak  perlu,  menghakimi  yang  kita  tidak  tahu  dan
            memusuhi  hal yang  tidak  kita  mengerti?

                Coba  pandangi  langit dan bilang padaku,  apa  mungkin
            Tuhan  menciptakan  kita  hanya  untuk  terkungkung  dalam

            satu  ruangan,  bekerja  mati-matian,  kemudian  lupa
            menikmati  hidup?  Aku  rasa  tidak.  Kurasa,  kita  diutus  ke
            muka  bumi  untuk  tujuan  yang  lebih  besar.  Aku  yakin  kita
            ditempatkan  di  galaksi  bima  sakti,  di  antara  alam  raya
            yang  Mahaluas,  bukan  untuk  terjebak  dalam  rutinitas
            Semu.

                Manusia  sering  kali  digerakkan  oleh  dua  hal:  rasa
            takut  dan  rasa  cinta.  Rasa  takut  cenderung  membuat

            kita  membuat  pilihan-pilihan  konservatif,  membuat  kita
            enggan  keluar  dari  zona  nyaman,  membela  ego  kita
            sendiri,  dan  menganggap  keputusan  kita  sudah  betul.
            Padahal,  kita  hanya  terlalu  takut  untuk  mengambil
            keputusan  yang  benar-benar  kita  inginkan  hanya  karena
            kita  senang  membayangkan  yang  tidak-tidak.  Sementara,
            rasa  cinta  membuat  kita  berani  menyatakan,  berani
            mengikuti  kata  hati,  berani  keluar  untuk  melihat  dunia.
            Karena  toh,  hidup  (di dunia)  ini cuma  satu  kali.




      100
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110