Page 7 - MATERI AJAR BERBASIS PBL
P. 7
selalu melekat status yang tidak dapat dipisahkan, yaitu makhluk individu, makhluk
sosial, dan makhluk budaya.
a) Manusia sebagai makhluk individu
Gambar 2. Anak dengan kegemarannya masing-masing
Sumber : (https://news.harianjogja.com/ )
Menurut Hermawan (2018), manusia sebagai individu artinya sebagai
“orang atau seorang/ pribadi orang (terpisah dari yang lain)” yang merupakan
suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi yaitu individu sebagai pribadi yang
berbeda dari yang lain. Sejalan dengan pendapat tersebut Anto (2018)
menyebutkan bahwa manusia sebagai mahkluk individu tidak bermakna
kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi yang khas dengan corak
kepribadiannya. Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi
beberapa faktor. Mengenal hal tersebut ada tiga pandangan yaitu:
a) Pandangan nativistik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata- mata
ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu sendiri, seperti bakat dan
potensi, termasuk pula hubungan atau kemiripan dengan orang tuanya. Missal,
jika ayahnya seniman maka sang anak akan menjadi seniman pula.
b) Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata- mata
didasarkan atas faktor lingkungan. Lingkunganlah yang akan menentukan
pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan
nativistik.
c) Pandangan konvergensi yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu yang
dipengaruhi oleh faktor diri individu dan lingkungan. Bakat anak merupakan
potensi yang harus disesuaikan dengan ciptakannya lingkungan yang baik
sehingga ia bisa tumbuh secara optimal. Pandangan ini berupaya
menggabungkan kedua pandangan sebelumnya. Sebagai mahkluk individu
manusia juga tidak mampu hidup sendiri, artinya manusia juga harus hidup
bermasyarakat. Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat
antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri
manusia, misalnya hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum, hasrat
5