Page 6 - MAJALAH DIGITAL LENTERA ILMU
P. 6
ARTIKEL
UNTUK APA GURU MENULIS?
Oleh Sardono S., S.Pd.SD *)
M enulis merupakan kegiatan mental pada diri kita, bagaimana halnya dengan anak didik di
sekolah-sekolah? Bukankah mereka masih serba
Artinya,
tingkat
tinggi.
menulis merupakan kegiatan yang berkiblat pada apa yang kita lakukan? Bukankah jika si
membutuhkan pikiran dan perasaan dengan pendidik bilang merah, anak-didik akan meniru bilang
intensitas yang tinggi. Dalam keterampilan berbahasa, merah? Demikian pula jika kita bilang biru, anak didik
menulis juga menduduki tingkatan tertinggi setelah kita pun akan mengatakan biru?
mendengar, berbicara, dan membaca (Mulyoto,8 : Begitu juga yang terjadi pada kegiatan
2006). menulis. Jika kita sudah terbiasa melibatkan anak
Masih kata Mulyoto, mulanya orang hanya didik untuk kenal sekaligus melakukan kegiatan
mendengar perkataan orang lain di sekitarnya saat menulis, tentu mereka akan terimbas pula untuk
masih bayi. Kemudian ia meniru perkataan orang melakukan hal yang sama. Mereka akan termotivasi
tersebut dengan berbicara. Setelah masuk sekolah, untuk melakukan kegiatan menulis sebagaimana yang
barulah dia belajar menulis dengan mengungkapkan dilakukan oleh seorang gurunya.
semua pengalamannya. Karena termasuk kegiatan Sebaliknya, jika kita selaku guru memandang
mental tingkat tinggi itulah, maka menulis merupakan kegiatan menulis itu suatu momok yang senantiasa
kegiatan yang membutuhkan suatu kesungguhan. harus dihindari, akan mampukah anak didik kita
Termasuk di dalam kegiatan menulis, adalah melakukan kegiatan “menulis” sebagaimana yang
mengarang. Namun biasanya menulis lebih banyak dituntut oleh Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar
diwujudkan dalam bentuk tulisan essei, artikel, berita, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam
opini, dan feature (nonfiksi). Sedangkan mengarang, Kurikulum 2013? Sebagai jawabnya, tentu saja tipis
biasa dibuktikan dengan tulisan cerita, puisi, novel dan harapan untuk bisa melakukannya, bukan?
drama (fiksi). Nah, sesungguhnya, apa sih yang disebut
Dalam tulisan ini kita sepakati saja untuk dengan menulis?
istilah “menulis” mencakup keduanya. Baik fiksi Menulis ialah mengungkapkan atau menyampaikan
maupun nonfiksi. suatu gagasan dengan bahasa tulis (Suparno,Prof.Drs,
Berbincang tentang menulis, asyik memang. dalam Modul PGSD 4303 UT, Jakarta 2007). Dengan
Akan tetapi pada umumnya hal yang satu ini masih menulis (bukan menyalin), berarti kita
kurang mendapat perhatian penuh dari kita, kaum dapat mengadakan komunikasi kepada orang lain
pendidik di sekolah-sekolah. Khususnya di sekolah- khususnya pembaca.
sekolah dasar. Artinya, untuk melakukan kegiatan ini, Di sekolah-sekolah tempat kita mengajar,
sadar atau tidak, kita belum semuanya merasa sesungguhnya tidak sedikit mata pelajaran yang dapat
terpanggil. Bahkan untuk menghadapi kegiatan yang kita tempuh dengan kegiatan menulis. Terutama
satu ini kebanyakan dari kita akan segera menyerah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa,
sebelum mencoba melakukannya. dan Bahasa Inggris.
Pada umumnya kita akan bilang, menulis itu Pada ketiga mata pelajaran tersebut, untuk
sulit, walaupun Arswendo Atmowiloto meyatakan kegiatan menulis selain pendahuluan, isi, dan
mengarang/menulis itu gampang. Menulis itu penutup karangan, kita tak perlu mengenalkan
pekerjaan momok, kata kebanyakan orang. rumus-rumus tertentu kepada anak sebagaimana yang
Walaupun ada pula orang lain yang senang terdapat pada mata pelajaran Matematika maupun
melakukannya. Kalau gambaran demikian yang terjadi Fisika.
Majalah Digital - Lentera Ilmu 5