Page 23 - Modul 8
P. 23
4. Pengecekan fisik dan kesesuaian surat-surat
Setelah data pelanggan dilengkapi, mekanik melakukan pengecekan fisik
kendaraan, antara lain seperti:
a. Kesesuaian nomor mesin dan nomor rangka yang tertera di STNK/
BPKB deangan fisik kendaraan. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya kecurangan atau tindakan kriminal, seperti bengkel
dianggap sebagai penadah mobil curian. Oleh karena itu pada saat
pengecekan, mekanik harus benar-benar teliti memperhatikan
kesesuaian nomor ini.
b. Pengecekan bodi kendaraan, seperti pengecekan bagian-bagian
yang keropos. Terutama area-area yang kemungkinan akan
diletakkan perangkat, seperti baterai, motor dan controller. Perangkat
tersebut tidak serta merta diletakkan begitu saja. Namun perlu
ada kustomisasi seperti penambahan bracket yang di las atau
menggunakan baut yang menempel pada bodi. Pengecekan kondisi
bodi ini berpengaruh terhadap biaya konversi.
c. Pengecekan interior mobil, seperti kondisi tempat duduk/jok depan
dan belakang. Pengecekan ini dilakukan, karena ada kemungkinan
membuka jok saat proses konversi. Memastikan bahwa saat kondisi
jok tetap akan sama saat sebelum dan sesudah konversi. Kecuali
pihak calon pelanggan menghendaki perbaikan dari jok tersebut.
d. Mekanik menyalakan mobil dan mengamati fungsi kelistrikan, baik
kelistrikan interior, kelistrikan bodi dan mesin. Pastikan semua
lampu-lampu yang ada menyala sebagai mana mestinya, termasuk
jenis lampu yang dipergunakan. Apabila tidak menyala, maka itu
masuk dalam catatan/temuan. Pengamatan terhadap instrumen,
kemungkinan panel instrumen ini akan di ganti dengan panel
instrumen untuk kendaraan listrik.
e. Pengecekan transmisi, pengereman, sistem kemudi, klakson, wiper,
dan lain sebagainya.
f. Pengecekan sistem roda-roda
g. Menimbang berat kosong kendaraan serta mengukur panjang, lebar
dan jarak sumbu.