Page 12 - BUKU AJAR MENGUASAI RAGAM KONSEP MODEL PENGEMBANGAN MEDIA DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
P. 12

2.  Menetapkan tujuan pembelajaran (state objective)

                        3.  Memilih  media,  teknik  pembelajaran,  dan  bahan  ajar  (pilih  metode,  media,  dan
                            bahan)

                        4.  Memanfaatkan alat pengajaran (memanfaatkan bahan)

                        5.  Melibatkan  siswa  dalam  kegiatan  pembelajaran  (membutuhkan  keterlibatan  dari
                            siswa), dan

                        6.  Meninjau dan merevisi program pembelajaran (evaluate and revise)

                        Namun menurut Prawiradilaga dan Siregar (2007), model ASSURE memiliki beberapa

                 manfaat dan keterbatasan. Manfaatnya adalah sebagai berikut: pertama, dapat dikembangkan

                 sendiri oleh guru; kedua, memiliki komponen pembelajaran yang lengkap; dan ketiga, siswa
                 dapat  dilibatkan  dalam  persiapan  pembelajaran.  Selanjutnya,  karena  tidak  didukung  oleh

                 komponen suprasistem, model ini tidak mengukur dampaknya terhadap proses pembelajaran;
                 ada tugas tambahan dari guru; dan diperlukan upaya khusus dalam mengarahkan siswa untuk

                 persiapan belajar.


                     e)  Model Hannafin & Peck

                        Model  Hannafin  dan  Peck  adalah  model  desain  pengembangan  pembelajaran  yang
                 terdiri  dari  tiga  fase:  penilaian  kebutuhan,  desain,  dan  pengembangan  dan  implementasi.

                 (Hannafin  &  Peck  1988).  Dalam  strategi  ini,  setiap  fase  harus  mencakup  penilaian  dan

                 pengulangan.  Model  ini  merupakan  model  desain  pembelajaran  berbasis  komputer  yang
                 digunakan dalam pengembangan kegiatan pembelajaran. Diagram di bawah menggambarkan

                 tiga fase utama model Hannafin dan Peck (1988).












                 1). Fase Pertama adalah penilaian kebutuhan

                 Penilaian kebutuhan digunakan untuk menentukan spesifikasi produk. Tahapan ini diperlukan
                 untuk menentukan tuntutan dalam pembuatan suatu media pembelajaran, seperti maksud dan

                 tujuan  media  pembelajaran,  pengetahuan  dan  keterampilan  yang  dibutuhkan  oleh  kelompok
                 sasaran,  serta  kebutuhan  peralatan  dan  media  pembelajaran.  Hannafin  dan  Peck  (1988)

                                                              10
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17